Gudang Garam Terbesar di Sumenep Terbakar, Kerugian Capai Rp 192 Juta
Tanggal: 26 Jul 2024 16:24 wib.
Gudang-gudang penyimpanan garam terbesar yang berlokasi di Dusun Ageng, Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengalami kebakaran besar pada Jumat (26/7/2024). Lima bangunan kayu yang biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan garam habis terbakar dalam peristiwa tersebut, dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 192 juta.
Menurut Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep, AKP Widiarti, tidak ada korban jiwa atau luka-luka terkait insiden tersebut. Namun, kerugian materiil yang ditaksir mencapai angka yang cukup besar tersebut. Widiarti menjelaskan bahwa kebakaran gudang garam tersebut dimulai ketika seorang saksi bernama Masser melintas di gudang kayu tempat penyimpanan garam sekitar pukul 09.45 WIB.
Saat itu, Masser melihat adanya asap hitam bermunculan dari salah satu bangunan kayu yang digunakan sebagai gudang garam di area tersebut. Setelah mendekat, api terlihat membesar dan berasal dari gudang milik Atiya yang selama ini difungsikan untuk menyimpan garam dan peralatan lainnya. "Saksi Masser kemudian memberitahukan pemilik bangunan dan warga sekitar, serta meminta tolong kepada warga untuk membantu memadamkan api," ungkap Widiarti.
Namun, angin kencang di area tambak garam membuat api menjalar ke gudang-gudang lain di sekitar. Empat bangunan di area gudang Atiya ikut terbakar, yang dimiliki oleh Muriya, Muhammad, Sa'awi, dan Danil, dan semuanya digunakan sebagai tempat penyimpanan garam dan barang lainnya. Warga segera menginformasikan peristiwa kebakaran kepada petugas Polsek Kalianget dan pemadam kebakaran.
Sekitar pukul 10.05 WIB, empat unit mobil pemadam tiba di lokasi kebakaran untuk memadamkan api, dan akhirnya sekitar pukul 11.30 WIB api berhasil dipadamkan. "Faktor penyebab kebakaran diperkirakan akibat hubungan pendek arus listrik atau korsleting dari bangunan kayu milik Atiya," tambahnya.
Upaya pemadaman yang dilakukan oleh petugas dan warga sekitar berhasil meminimalisir kerugian dalam peristiwa kebakaran tersebut. Meskipun kerugian materiil yang ditimbulkan cukup besar, namun tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang terjadi, hal ini merupakan berita yang menggembirakan dalam insiden kebakaran tersebut.
Keberhasilan pemadam kebakaran dalam meminimalisir kerugian juga menjadi bukti akan kesiapan dan kehandalan petugas dalam menangani situasi darurat seperti kebakaran. Selain itu, partisipasi warga sekitar dalam membantu memadamkan api juga menunjukkan kesadaran akan pentingnya kerjasama antara masyarakat dengan petugas penanggulangan bencana.
Dalam konteks ini, peristiwa kebakaran gudang garam di Sumenep juga memunculkan kesadaran akan pentingnya perawatan dan pengawasan secara berkala terhadap instalasi listrik dan bangunan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan barang. Upaya mencegah terjadinya kebakaran dengan melakukan pengecekan secara rutin akan sangat membantu untuk mencegah peristiwa serupa terulang di masa depan.
Tambak garam yang berada di sekitar area gudang garam juga merupakan potensi risiko yang perlu diperhatikan. Angin kencang yang bertiup di sekitar tambak garam dapat mempercepat penyebaran api, memberikan kontribusi terhadap kebakaran yang berdampak luas. Oleh karena itu, penting bagi pemilik gudang maupun pihak terkait untuk mempertimbangkan faktor lingkungan sekitar sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko kebakaran.
Selain itu, kolaborasi dengan instansi terkait seperti pemadam kebakaran juga perlu diperkuat untuk meningkatkan respon terhadap bencana kebakaran. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan simulasi penanggulangan kebakaran secara berkala, serta memastikan ketersediaan peralatan dan fasilitas pemadam kebakaran yang memadai di wilayah tersebut.
Peristiwa kebakaran gudang garam di Sumenep juga mencatatkan kerugian materiil yang signifikan, menunjukkan dampak ekonomi yang tidak dapat diabaikan. Kerugian sebesar Rp 192 juta akan berdampak pada pemulihan bisnis dan kehidupan ekonomi masyarakat setempat, baik pemilik gudang maupun para pemilik gudang penyimpanan yang menjadi korban kebakaran.
Oleh karena itu, upaya pemulihan pasca kebakaran perlu dilakukan dengan segera, baik dari segi rehabilitasi bangunan, pendataan kerugian, maupun pemberian bantuan dan dukungan kepada para korban kebakaran. Selain itu, perlu juga dilakukan evaluasi terhadap aspek-aspek keamanan dan mitigasi risiko kebakaran dalam pemulihan gudang-gudang penyimpanan garam di Sumenep.
Pada akhirnya, peristiwa kebakaran gudang garam di Sumenep menjadi pelajaran bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan, kerjasama, dan tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan keselamatan lingkungan sekitar. Dengan upaya bersama antara pemerintah, pemilik gudang penyimpanan, warga masyarakat, dan instansi terkait, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terhindar dari bencana kebakaran di masa depan.