Gubernur Pramono Akan Putuskan Nasib Tiang Monorel Mangkrak di Jakarta
Tanggal: 20 Mei 2025 21:31 wib.
Tampang.com | Tiang-tiang proyek monorel yang mangkrak selama hampir dua dekade di kawasan HR Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika akhirnya akan ditentukan nasibnya. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan tidak akan membiarkan tiang-tiang itu terus berdiri tanpa kejelasan.
"Tiang-tiang yang tidak berfungsi itu mau diapakan? Dibersihkan, dibongkar, atau dialihfungsikan? Harus ada keputusan. Gak bisa dibiarkan begitu saja hanya karena semua orang tidak mau berpikir atau menyentuh persoalan ini," ujar Pramono saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).
Ganggu Estetika Kota, Harus Diselesaikan
Menurut Pramono, keberadaan puluhan tiang beton tersebut telah merusak wajah kota dan membuat area publik kehilangan fungsinya. Ia pun menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan warisan proyek gagal itu.
"Secara pribadi, saya merasa ini adalah tanggung jawab yang harus diselesaikan. Tidak bisa dibiarkan sebagai simbol ketidakjelasan kota," tegasnya.
Proyek Mangkrak Sejak 2007
Sebagai informasi, proyek monorel ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 sebagai solusi transportasi massal di Ibu Kota. Namun, hanya berjalan sebentar sebelum dihentikan pada 2007 karena masalah hukum yang melibatkan kontraktor dan pelaksana proyek.
Kini, sekitar 90 tiang pancang masih berdiri tanpa fungsi jelas. Dari segi visual maupun tata ruang, struktur ini dianggap sebagai hambatan bagi pengembangan kota.
Pernah Diusulkan Jadi Jalur Sepeda
Wacana pembongkaran sebenarnya bukan hal baru. Pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tiang-tiang itu sempat diwacanakan untuk dibongkar karena tidak menggunakan dana APBD maupun APBN, melainkan berasal dari kerja sama PT Jakarta Monorail dan PT Adhi Karya.
Namun karena ketidaksepakatan soal harga kompensasi, pembongkaran tidak kunjung terjadi. Bahkan, belakangan muncul ide untuk mengalihfungsikan tiang-tiang itu menjadi jalur sepeda sepanjang 14 kilometer.
Keputusan Akhir di Tangan Pramono
Kini, semua mata tertuju pada keputusan Gubernur Pramono. Akankah tiang-tiang itu dibongkar, dimodifikasi, atau malah dijadikan bagian dari fasilitas kota yang baru?
“Kita tidak boleh terus membiarkan warisan masalah ini berlarut. Saya akan pastikan ada keputusan dalam waktu dekat,” tutup Pramono.