Grab Umumkan Bonus Hari Raya untuk Driver, Ini Syarat Mendapatkannya!
Tanggal: 15 Mar 2025 13:40 wib.
Tampang.com | Grab Indonesia, salah satu pemimpin dalam layanan transportasi berbasis aplikasi di Asia Tenggara, baru-baru ini mengumumkan peluncuran program Bonus Hari Raya (BHR) untuk para mitra pengemudi mereka. Peluncuran program ini merupakan respons atas imbauan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong perusahaan-perusahaan untuk memberikan apresiasi kepada pekerja, terutama menjelang perayaan hari besar keagamaan seperti Idulfitri. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak seluruh mitra pengemudi Grab akan berhak menerima bonus ini.
Dalam penjelasannya, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menekankan bahwa BHR bukanlah tunjangan hari raya (THR) yang biasanya diberikan kepada pekerja formal. Ia menjelaskan bahwa BHR merupakan inisiatif tambahan yang diambil Grab untuk mendukung mitra pengemudi di momen spesial ini. "Bukan kebijakan tahunan, melainkan langkah ekstra dari kami," ungkap Tirza dalam siaran pers yang diterima oleh CNBC Indonesia pada Jumat, 14 Maret 2025.
BHR ini merupakan bentuk bonus kinerja yang ditujukan untuk membantu mitra pengemudi, yang berasal dari sektor ekonomi informal. Berbeda dengan pekerja tetap yang dijamin oleh peraturan ketenagakerjaan, para pengemudi Grab adalah bagian dari ekonomi digital yang sedang berkembang, di mana manfaat yang mereka terima tidak selalu jelas dan konsisten. Sebagai tambahan, BHR ini juga disesuaikan dengan kondisi finansial perusahaan, sehingga dapat bervariasi dari satu periode ke periode lainnya.
Tirza juga menjelaskan bahwa Bonus Hari Raya akan diberikan dengan syarat-syarat tertentu. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa insentif yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan diberikan kepada mitra pengemudi yang telah berkontribusi secara aktif. Mitra yang memenuhi syarat untuk menerima BHR harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya adalah menjadi mitra aktif yang tidak hanya terdaftar dalam aplikasi, tetapi juga secara aktif menerima dan menyelesaikan pesanan dalam periode tertentu.
Kriteria lainnya adalah tingkat penyelesaian order yang harus konsisten. Mitra yang memiliki tingkat pemenuhan order rendah atau tidak memenuhi target yang telah ditetapkan, akan kesulitan untuk mendapatkan bonus. Dalam aspek kepatuhan terhadap aturan Grab, mitra yang tidak memiliki pelanggaran serius terhadap kebijakan platform, seperti terlibat dalam praktik curang atau pelanggaran kode etik lainnya, akan lebih diutamakan. Terakhir, feedback positif dari pelanggan juga menjadi indikator penting dalam menentukan kelayakan mitra untuk menerima BHR. Mitra dengan rating tinggi dan kepuasan pelanggan yang baik akan lebih mudah memenuhi syarat tersebut.
"Grab ingin memastikan bahwa bonus yang kami berikan dapat mendukung mereka yang benar-benar membutuhkan penghargaan atas kerja keras dan kontribusinya di dalam ekosistem kami," tambah Tirza. Keputusan untuk tidak memberikan bonus kepada seluruh mitra tanpa pengecualian diambil untuk memastikan agar insentif ini tetap berkelanjutan, terutama di saat kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Sebelum BHR ini dilaksanakan, Grab tengah dalam tahap finalisasi perhitungan berdasarkan data pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir bagi mitra pengemudi yang dianggap aktif dan berkinerja baik. Proses ini dilakukan agar setiap bonus yang diberikan adalah hasil dari penilaian yang objektif dan sesuai dengan kontribusi nyata para pengemudi.
Aspek penting lainnya yang menjadi perhatian adalah penggunaan data yang akurat dan transparansi dalam sistem pemberian bonus. Grab berkomitmen untuk memberikan informasi yang jelas mengenai bagaimana kriteria dan mekanisme pemberian BHR ditentukan kepada semua mitra, agar tidak ada kebingungan mengenai proses tersebut. Dengan demikian, setiap mitra dapat memahami dengan baik apa yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat dan berhak mendapatkan bonus yang diharapkan.
Reaksi dari para mitra pengemudi atas kebijakan ini bervariasi. Beberapa di antaranya menyambut baik inisiatif ini sebagai bentuk pengakuan dari perusahaan terhadap kerja keras mereka. Sementara itu, sejumlah mitra lainnya mengungkapkan kekecewaan karena merasa tidak semua pengemudi mendapatkan perlakuan yang sama. Oleh karena itu, Grab harus bekerja keras dalam komunikasi dan pengelolaan ekspektasi agar semua pihak merasa terlibat dan dihargai, terlepas dari keputusan akhir mengenai bonus BHR.
Selain itu, program BHR ini juga dipandang sebagai cara bagi Grab untuk memperkuat hubungan antara perusahaan dengan mitra pengemudi, sekaligus menunjukkan komitmen Grab terhadap keberlanjutan industri transportasi online di Indonesia. Melalui inisiatif-inisiatif seperti ini, Grab berharap dapat membangun kepercayaan di antara mitra pengemudi, serta menciptakan suasana kolaboratif yang positif dalam ekosistem digital yang semakin kompetitif.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai program Bonus Hari Raya ini, para mitra pengemudi dapat lebih siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar bisa memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Grab. Ini tidak hanya akan menguntungkan mereka secara finansial, tetapi juga menciptakan iklim kerja yang lebih baik dan berkelanjutan untuk semua pihak terkait.