Sumber foto: Google

Grab Dikabarkan Siapkan Pinjaman Rp 33 Triliun untuk Akuisisi GoTo

Tanggal: 27 Mar 2025 11:58 wib.
Tampang.com | Perusahaan ride-hailing raksasa asal Singapura, Grab Holdings (Grab), dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk memperoleh pinjaman sebesar 2 miliar dolar AS atau setara Rp 33,2 triliun. Dana ini disebut-sebut akan digunakan untuk mendukung akuisisi GoTo Group, perusahaan induk Gojek di Indonesia.

Pinjaman Jangka Pendek untuk Akuisisi

Menurut laporan Bloomberg News, Grab saat ini sedang berdiskusi dengan bank untuk mendapatkan bridge loan, yaitu pinjaman jangka pendek yang digunakan sebagai pembiayaan sementara sebelum memperoleh pendanaan jangka panjang.

Bridge loan ini diperkirakan memiliki tenor sekitar 12 bulan, yang nantinya akan digantikan oleh pendanaan lain, seperti penerbitan obligasi atau saham. Namun, pembicaraan ini masih dalam tahap awal, sehingga rincian kesepakatan dapat berubah sewaktu-waktu.

Skenario Akuisisi GoTo

Selain pinjaman jangka pendek, Grab juga mempertimbangkan opsi lain seperti penerbitan obligasi atau ekuitas setelah mendapatkan dana awal.

Salah satu skenario yang beredar adalah pembelian seluruh saham GoTo dengan harga Rp 100 per saham. Jika skenario ini terealisasi, maka harga pembelian tersebut akan lebih tinggi sekitar 20 persen dibanding harga saham GoTo saat ini, yang berada di kisaran Rp 87 per saham. Akuisisi ini diperkirakan dapat menghasilkan valuasi lebih dari 7 miliar dolar AS.

Namun, ada juga kemungkinan bahwa pembahasan ini tidak akan berujung pada transaksi merger sama sekali, tergantung pada kesepakatan yang akan dicapai antara kedua perusahaan.

GoTo Bantah Kabar Akuisisi

Meski rumor akuisisi terus berkembang, pihak GoTo telah membantah kabar tersebut sejak Februari lalu.

Sekretaris Perusahaan GoTo, RA Koesoemohadiani, menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan resmi antara GoTo dan Grab untuk melakukan merger.


“Perseroan mencatat bahwa berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu dalam beberapa tahun terakhir, dan berita-berita tersebut didasarkan pada spekulasi,” ujar Koesoemohadiani dalam pernyataan resminya.


Di sisi lain, regulator persaingan usaha di Singapura menyatakan bahwa mereka belum menerima pemberitahuan resmi dari kedua perusahaan terkait rencana merger ini.

Dampak Akuisisi terhadap Industri Ride-Hailing

Jika akuisisi ini benar-benar terjadi, maka industri ride-hailing dan layanan pengantaran makanan di Asia Tenggara akan mengalami perubahan besar.

Pasalnya, Grab dan GoTo (Gojek) adalah dua pemain utama di sektor ini. Penggabungan keduanya bisa menciptakan dominasi pasar yang lebih besar, tetapi juga dapat menimbulkan tantangan regulasi dan persaingan usaha.

Hingga saat ini, pihak Grab belum memberikan komentar resmi terkait rumor akuisisi ini. Namun, dengan dinamika industri ride-hailing yang terus berkembang, bukan tidak mungkin akan ada kejutan baru dalam waktu dekat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved