Gerobak UMKM dan Mobil Kepresidenan Ramaikan Istana Jelang HUT ke-80 RI
Tanggal: 18 Agu 2025 07:54 wib.
Suasana di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Sabtu (16/8), terlihat berbeda dari biasanya. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, halaman istana dipenuhi dengan deretan gerobak UMKM yang menyajikan aneka kuliner khas Nusantara, mulai dari nasi goreng, tahu gejrot, bakso Malang, sate Padang, hingga es cendol yang menyegarkan. Semua menu itu disediakan gratis bagi ribuan tamu undangan yang akan hadir.
Tidak hanya kuliner, panggung hiburan juga turut disiapkan untuk menyemarakkan suasana. Kehadiran para pedagang kecil di jantung kekuasaan negara ini menjadi simbol bahwa perayaan kemerdekaan adalah milik semua, dari rakyat hingga pemimpin bangsa.
Sementara itu, di halaman belakang Istana, deretan mobil kepresidenan bersejarah dipamerkan, menghadirkan nuansa nostalgia perjalanan panjang republik. Di antaranya ada Cadillac Fleetwood Brougham 1980 yang pernah digunakan Presiden B.J. Habibie, serta Mercedes Benz S280 yang tercatat menemani perjalanan kepemimpinan Soeharto, Habibie, hingga Abdurrahman Wahid. Koleksi ini seolah membawa tamu undangan menyusuri jejak kepemimpinan bangsa dari masa ke masa.
Perayaan HUT ke-80 RI kali ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 16 ribu tamu undangan. Delapan ribu orang dijadwalkan mengikuti upacara Detik-Detik Proklamasi pada pagi hari, sementara delapan ribu lainnya akan menghadiri upacara penurunan bendera di sore hari.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara, rangkaian upacara resmi akan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai inspektur upacara. Tamu undangan terdiri dari pejabat tinggi negara, duta besar, tokoh masyarakat, hingga perwakilan rakyat dari berbagai daerah yang diimbau untuk mengenakan wastra Nusantara sebagai bentuk kebanggaan terhadap budaya bangsa.
Dengan perpaduan antara kuliner rakyat, pameran sejarah, dan upacara kenegaraan, perayaan kemerdekaan tahun ini tidak hanya menjadi momen sakral, tetapi juga sebuah pesta kebangsaan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Indonesia.