Gerakan Wisata Bersih di Pulau Penyengat, Bukti Komitmen Bangun Pariwisata yang Lestari

Tanggal: 18 Agu 2025 08:31 wib.
Kementerian Pariwisata kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun pariwisata yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan, melalui penyelenggaraan Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Kegiatan ini berlangsung pada 30 Juli 2025 dan diikuti oleh 519 peserta yang terdiri dari perwakilan Kementerian Pariwisata, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, pelaku pariwisata, serta masyarakat setempat.

Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata, Masruroh, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan langkah nyata untuk menguatkan inisiatif lokal yang telah berkembang, serta memberikan apresiasi terhadap praktik baik masyarakat dalam menjaga lingkungan. “Dengan mengedepankan edukasi lingkungan, penguatan regulasi, dan kolaborasi lintas sektor, gerakan ini mendorong terciptanya destinasi yang berkelanjutan dan partisipatif,” ujarnya.

Pemilihan Pulau Penyengat sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Pulau ini merupakan situs cagar budaya nasional yang memiliki nilai sejarah tinggi, sekaligus menjadi contoh living heritage yang mampu memadukan kesadaran ekologis dengan pelestarian budaya. Selain terkenal dengan kisah sejarah Kesultanan Riau-Lingga, Pulau Penyengat juga menjadi simbol komitmen masyarakat lokal dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.

Aksi bersih-bersih yang dilakukan peserta berhasil mengumpulkan sekitar 2 ton sampah, yang kemudian diproses di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan diangkut oleh offtaker mitra Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang. Tidak hanya fokus pada kebersihan, kegiatan ini juga membuka ruang pemberdayaan ekonomi melalui kunjungan ke pelaku UMKM berbasis daur ulang sampah dan kuliner khas Pulau Penyengat. Empat UMKM binaan dari Dinas Lingkungan Hidup, masyarakat setempat, dan PT Telkomsel turut dilibatkan untuk memperlihatkan bagaimana kreativitas dapat berjalan seiring dengan kepedulian lingkungan.

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, Luki Zaiman Prawira, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan lingkungan melalui kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan pelaku usaha. “Gerakan Wisata Bersih bukan sekadar simbol, melainkan solusi nyata dalam pengelolaan destinasi melalui pendekatan pentahelix,” tambahnya.

Melalui kegiatan seperti ini, Pulau Penyengat diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi destinasi wisata lain di Indonesia untuk membangun pariwisata yang indah dipandang, namun juga kuat secara sosial, budaya, dan ekologis. Dengan kolaborasi yang solid, keberlanjutan pariwisata bukan hanya wacana, melainkan langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau dan lestari.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved