Gempa Terkini yang Getarkan Sebagian Banten dan Priangan Timur, Ini Data BMKG
Tanggal: 23 Jun 2025 13:22 wib.
Getaran gempa yang mengejutkan terjadi menjelang tengah malam pada hari Sabtu, 21 Juni 2025, dimana sebagian warga Banten merasakannya dengan tidak nyaman. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang tercatat tersebut memiliki kekuatan Magnitudo 4,9 dan berpusat di laut, tepatnya 48 kilometer barat daya dari Kecamatan Sumur, Pandeglang.
Gempa ini terjadi pada pukul 23.34 WIB dan berasal dari kedalaman 17 kilometer, yang mengindikasikan bahwa jenis gempa ini adalah gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar bawah laut di wilayah tersebut. Getaran ini cukup terasa dan diurutkan oleh BMKG, lokasi dengan getaran terkuat dirasakan di Malingping, Lebak, dimana dampak guncangan dipetakan pada skala intensitas II-III MMI. Di sejumlah wilayah lainnya di Pandeglang, getaran yang dirasakan tercatat pada skala II MMI.
Dalam konteks pengukuran skala MMI (Modified Mercalli Intensity), skala II menunjukkan bahwa getaran dapat dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda kecil yang digantung mungkin bergoyang. Pada skala III, getaran menjadi lebih nyata seolah-olah ada truk besar yang berlalu di dekat rumah. Ini mengindikasikan betapa kuatnya guncangan yang dialami oleh masyarakat di saat kejadian tersebut.
Masyarakat sebelumnya juga dikejutkan oleh gempa berkekuatan 4,4 Magnitudo yang mengguncang daerah Priangan Timur pada Sabtu siang. Pusat gempa diketahui berkisar 52 kilometer arah barat daya dari pusat Kabupaten Pangandaran dan terjadi pada pukul 12.53 WIB dengan kedalaman 22 kilometer. Hartanto, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Tangerang, menjelaskan bahwa gempa tersebut juga disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di bawah laut.
Dampak dari gempa ini cukup terasa dan laporan dari masyarakat menyebutkan bahwa guncangan dirasakan di berbagai wilayah seperti Sukasenang dan Sindang Kasih di Kabupaten Ciamis. Wilayah lain yang juga merasakan getaran tersebut mencakup Caringin, Pamengpeuk, Cisompet, dan Pasirwangi, serta pusat Kabupaten Garut, dengan skala intensitas guncangan antara II sampai III MMI.
Gempa juga bukan hal yang asing bagi wilayah Priangan Timur, yang setidaknya telah mengalami guncangan sebanyak dua kali dalam satu pekan. Sebelumnya, pada malam hari Ahad, 15 Juni 2025, gempa dengan magnitudo 4,8 kembali mengguncang daerah ini. Lokasi sumber dari gempanya pun relatif dekat dengan episenter gempa terbaru, yang menegaskan bahwa aktivitas seismik di wilayah ini cukup aktif.
Dengan rangkaian kejadian tersebut, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada menghadapi potensi gempa berikutnya. Mengingat wilayah Indonesia terletak di antara dua lempeng tektonik utama, yaitu Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia, aktivitas gempa menjadi hal yang umum terjadi dan masyarakat diharapkan selalu siap untuk menghadapi kemungkinan yang muncul akibat gempa bumi.