Sumber foto: website

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Tenggara Pulau Enggano Bengkulu

Tanggal: 26 Jul 2024 03:56 wib.
Pada Jumat (26/7/2024) pukul 00.11 WIB, Pulau Enggano, Bengkulu diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 5,2 magnitudo. Meskipun gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, dampaknya tetap dirasakan oleh masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

   Berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 100 km tenggara Pulau Enggano, Bengkulu dengan koordinat 6.02 lintang selatan dan 102.87 bujur timur. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 km di bawah permukaan laut.

Melalui laman resminya, BMKG menyampaikan, "Info Gempa dirasakan Mag:5.2, 26-Jul-24 00:11:41 WIB, Lok:6.02 LS, 102.87 BT (Pusat gempa berada di laut 100 km tenggara Enggano), Kedalaman: 10 Km." Meskipun demikian, BMKG belum memberikan informasi lebih rinci mengenai adanya kerusakan yang disebabkan oleh gempa ini.

   Dampak dari gempa ini dapat dirasakan dengan intensitas II-III Modified Mercalli Intensity (MMI) di Kecamatan Pesisir Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa getaran akibat gempa dirasakan nyata oleh penduduk, serupa dengan getaran yang disebabkan oleh truk yang melintas dekat rumah mereka.

Sementara itu, masyarakat diimbau oleh BMKG untuk mewaspadai adanya gempa susulan. Instruksi tersebut merupakan langkah preventif yang diambil untuk mengurangi risiko terjadinya dampak lanjutan dari gempa bumi tersebut.

   Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Sebagai negara dengan letak geografis yang berada di zona seismik aktif, Indonesia rentan terhadap gempa bumi. Selain itu, letak geografis Indonesia yang berada di antara beberapa lempeng tektonik utama juga turut berkontribusi pada tingginya aktivitas gempa di wilayah ini.

Selain adanya kerusakan fisik yang mungkin disebabkan oleh gempa, dampak psikologis juga perlu diperhatikan. Getaran yang dirasakan oleh penduduk setempat dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dukungan psikologis dan sosial dari pemerintah dan lembaga terkait sangat penting dalam memulihkan kondisi mental masyarakat pasca-gempa.

    Pengurangan risiko bencana menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh berbagai pihak terkait, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta. Upaya-upaya pencegahan terhadap dampak gempa bumi, termasuk penetapan standar bangunan yang tahan gempa dan edukasi masyarakat mengenai perilaku yang aman saat gempa terjadi, merupakan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved