Gempa M5,4 Guncang Daruba Maluku Utara
Tanggal: 22 Nov 2024 17:57 wib.
Gempa dengan magnitudo (M)5,4 mengguncang Daruba, Maluku Utara, pada Jumat (22/11/2024) pukul 14.51 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa terjadi pada kedalaman 13 km, berlokasi 74 km di Timur Laut Daruba, Maluku Utara, dengan koordinat 2.71 lintang utara dan 128.17 bujur timur.
Dalam keterangan resminya, BMKG menuliskan, "Info Gempa Mag:5.4, 22-Nov-24 14:51:03 WIB, Lok:2.71 LU,128.17 BT (74 km Barat Laut DARUBA-MALUT), Kedalaman:13 Km." Informasi yang diberikan oleh BMKG ini disampaikan dengan mengutamakan kecepatan, sehingga dampak dari gempa belum dapat dipastikan.
Petugas BMKG juga menambahkan disclaimer bahwa "Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data."
Gempa bumi merupakan peristiwa alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari letak geografis Indonesia yang berada di Jalur Cincin Api, sebuah wilayah yang rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan aktivitas seismik yang tinggi di dunia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa Indonesia mengalami sekitar 7.000 gempa bumi setiap tahunnya. Meskipun sebagian besar gempa tersebut tidak dirasakan, namun ada juga gempa-gempa dengan magnitudo yang signifikan dan berpotensi menimbulkan kerusakan, seperti gempa yang terjadi di Daruba, Maluku Utara.
Gempa bumi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun yang paling umum adalah akibat dari pergerakan lempeng bumi. Ketika dua lempeng bumi saling bergeser, energi yang terjadi dapat menyebabkan gempa bumi. Selain itu, letusan gunung berapi juga dapat menyebabkan gempa vulkanik. Hal ini mengindikasikan bahwa risiko bencana gempa bumi di Indonesia cukup tinggi.
Sebagai upaya mitigasi risiko bencana gempa bumi, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai langkah, termasuk dalam hal peningkatan sistem peringatan dini, pembangunan struktur bangunan yang tahan gempa, serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai sikap dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa. Meskipun demikian, upaya-upaya ini masih membutuhkan peningkatan terus-menerus guna mengurangi kerentanan masyarakat terhadap bencana gempa bumi.
Untuk meminimalkan dampak bencana gempa bumi, penting bagi masyarakat untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bahaya gempa, seperti cara melakukan tindakan evakuasi yang benar, memahami peta zona-zona rawan gempa, dan mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama untuk korban gempa. Selain itu, peran pemerintah dalam memperkuat infrastruktur bangunan dan sistem peringatan dini juga sangat vital dalam memitigasi risiko bencana gempa bumi.
Di samping upaya pemerintah dan masyarakat, dunia akademis pun memiliki peran penting dalam penelitian terkait gempa bumi. Studi mengenai gempa bumi, dari sisi seismologi hingga mitigasi risiko bencana dapat membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan yang lebih tepat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana gempa bumi di masa depan.