Gempa M5,2 Guncang Pesisir Barat Lampung, BMKG Ungkap Penyebabnya
Tanggal: 15 Nov 2024 12:29 wib.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempa dengan kekuatan M5,2 yang mengguncang Pesisir Barat, Lampung, pada Jumat (15/11/2024), sekitar pukul 02.08 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenternya terletak pada koordinat 6,33° LS ; 104,04° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 118 Km arah Barat Daya Tanggamus, Lampung pada kedalaman 86 km.
Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intra-slab), yang mengindikasikan mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust). Dampak gempa ini dirasakan di daerah Bengkunat dan Cukuh Balak dengan skala intensitas II-III MMI, di mana beberapa orang merasakan getaran dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami berdasarkan hasil pemodelan.
Hingga pukul 02.36 WIB, hasil pemantauan BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Dengan kondisi ini, Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga menekankan pentingnya memeriksa dan memastikan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah untuk menghindari potensi bahaya akibat kerusakan bangunan akibat gempa.
Gempa bumi seringkali menjadi momok menakutkan bagi masyarakat karena dapat menimbulkan kerusakan yang meluas dan merugikan. Oleh karena itu, pemahaman akan penyebab terjadinya gempa bumi dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko kerusakan menjadi penting untuk menjaga keselamatan.
Sebagai negara dengan kegiatan seismik yang cukup tinggi, Indonesia seringkali menjadi sasaran gempa bumi dengan berbagai skala kekuatan. Pada tahun 2018, Indonesia bahkan menjadi pusat perhatian dunia akibat gempa bumi berkekuatan besar yang berdampak luas, seperti gempa Lombok dan gempa Palu-Donggala. Dampak gempa-gempa tersebut tidak hanya merusak infrastruktur, namun juga menyebabkan korban jiwa dan kehilangan harta benda yang besar.
Kemampuan BMKG dalam memantau dan memberikan informasi terkait gempa bumi menjadi sangat krusial dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat. Melalui hasil analisis dan pemodelan gempa, BMKG dapat memberikan peringatan dini terkait potensi bahaya tsunami, menentukan tingkat intensitas guncangan, serta memberikan rekomendasi bagi masyarakat terkait langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengurangi risiko kerusakan akibat gempa bumi.
Pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi gempa bumi juga memegang peranan kunci dalam menjaga keselamatan. Melalui penguatan infrastruktur bangunan, penyuluhan akan tindakan yang tepat saat terjadi gempa, serta simulasi dan latihan evakuasi, masyarakat dapat lebih siap menghadapi gempa bumi dan meminimalkan risiko cedera atau bahkan kematian akibat bencana tersebut.
Penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang mekanisme terjadinya gempa bumi. Hal ini meliputi pemahaman tentang zona-zona subduksi, segmentasi patahan, serta proses-proses tektonik yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi di berbagai wilayah di Indonesia.
Dengan pemahaman yang lebih baik terkait gempa bumi, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bahaya gempa bumi dan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri dan keluarga. Selain itu, peran pemerintah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian bangunan serta infrastruktur untuk memastikan keamanan juga menjadi sangat penting dalam mengurangi dampak gempa bumi yang terjadi.
Peningkatan kesadaran masyarakat terkait gempa bumi dapat menjadi langkah awal untuk mengurangi risiko kerusakan dan korban jiwa akibat gempa bumi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan dampak gempa bumi, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mampu mengambil langkah-langkah preventif yang dapat membantu melindungi diri dan lingkungan dari risiko yang ditimbulkan akibat gempa bumi.
Kesadaran dan persiapan yang baik, didukung oleh informasi yang akurat dan peran serta semua pihak dalam meningkatkan ketahanan terhadap gempa bumi, dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat. Dengan demikian, bahaya gempa bumi dapat dikelola dengan lebih baik dan risiko yang ditimbulkannya dapat diminimalkan. Dengan langkah preventif yang tepat, diharapkan potensi kerugian akibat gempa bumi dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat lebih aman dan terlindungi dari bencana alam tersebut.