Gempa M5,0 Guncang Pangandaran, Dirasakan di Garut hingga Sukabumi
Tanggal: 23 Okt 2024 17:03 wib.
Sebuah gempa bumi dengan kekuatan M5,0 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Jabar) pada hari Selasa (22/10/2024), tepatnya pada pukul 19.43 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa ini terjadi pada kedalaman 72 kilometer (km) dan tidak berpotensi tsunami.
Menurut laporan resmi BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 7.75 LS dan 108.33 BT, atau tepatnya berlokasi pada jarak 18 km Tenggara Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Sebuah pemberitahuan yang diposting di akun media sosial BMKG menyebutkan, "Info Gempa dirasakan mag:5.0, lokasi:Pusat gempa berada di laut 18 km barat daya Kab. Pangandaran, waktu:22-Okt-24 19:43:53 WIB, kedlmn:72 Km, gempa ini dirasakan(MMI):III-IV Pangandaran, III Garut, II-III Cilacap, II Pelabuhan Ratu, II Kota Sukabumi."
Meskipun gempa ini cukup kuat, BMKG memastikan bahwa tidak ada dampak signifikan yang ditimbulkan. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa informasi awal yang disediakan BMKG dapat mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan dan kestabilan data. BMKG secara tegas menyatakan, "Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data."
Guncangan gempa ini dirasakan tidak hanya di Pangandaran, tetapi juga mencapai sejumlah wilayah lain di sekitarnya. Garut, Cilacap, Pelabuhan Ratu, dan Kota Sukabumi juga melaporkan dirasakan getaran gempa ini. Sebagian wilayah bahkan merasakan getaran dengan intensitas III hingga IV MMI.
Sebagai wilayah yang rawan terhadap bencana alam, kejadian gempa ini menjadi perhatian utama bagi sejumlah pihak terkait. Aktivitas penanggulangan bencana, termasuk evakuasi dan penanganan korban, menjadi perhatian utama setelah terjadinya gempa bumi. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap infrastruktur dan bangunan di sekitar pusat gempa, untuk memastikan keamanan dan kesiapan dalam menghadapi bencana serupa di masa depan.
Selain itu, perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat seperti gempa bumi. Edukasi mengenai evakuasi dan langkah-langkah keselamatan yang perlu diambil saat terjadi gempa dapat menjadi upaya yang efektif dalam mengurangi risiko korban jiwa dalam situasi darurat.
Dalam konteks ini, pihak berwenang perlu meningkatkan kewaspadaan dan persiapan dalam menghadapi bencana alam, terutama gempa bumi, yang merupakan ancaman yang nyata bagi sebagian wilayah di Indonesia. Perlu dilakukan pemetaan daerah rawan gempa serta upaya penguatan infrastruktur untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh guncangan gempa.
Kejadian gempa di Pangandaran juga menjadi momentum yang penting bagi semua pihak terkait untuk melakukan evaluasi terhadap kesiapan dalam menghadapi bencana alam. Implementasi peraturan bangunan yang tahan gempa dan perlunya penguatan infrastruktur menjadi hal yang tidak dapat diabaikan dalam upaya mitigasi dan penanggulangan risiko bencana.