Gempa M4,9 Guncang Tanggamus Lampung Tak Berpotensi Tsunami
Tanggal: 10 Des 2024 06:43 wib.
Sebuah gempa bermagnitudo (M)4,9 mengguncang Tanggamus, Lampung pada hari Senin (9/12/2023) pukul 15.21 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Pusat gempa terjadi 10 km Barat Daya Tanggamus, Lampung pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 6.46 lintang selatan dan 103.92 bujur timur.
Dalam keterangannya, petugas BMKG menyatakan, “Gempa Mag:4,9, 09-Dec-2024 15:21:05 WIB, Lok:6.46LS, 103.92BT (137 km Barat Daya TANGGAMUS-LAMPUNG), Kedlmn:10 Km.”
BMKG menjelaskan bahwa informasi yang diberikan diprioritaskan untuk kecepatan, sehingga dampak dari gempa belum dapat dipastikan. "Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data," tulis petugas BMKG.
Gempa merupakan peristiwa alam yang secara periodik terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Sebagai negara dengan sekitar 17.500 pulau dan memiliki jalur aktivitas tektonik yang kompleks, Indonesia dikenal sebagai negara yang rawan gempa. Sejak tahun 2004, sejumlah gempa bermagnitudo tinggi tercatat pernah membuat dampak yang signifikan di Indonesia, seperti gempa bumi Samudra Hindia 2004 yang mengakibatkan tsunami besar yang menghantam Aceh, gempa bumi Yogyakarta 2006, hingga gempa bumi Lombok 2018.
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak awal tahun 2023 hingga saat ini, Indonesia telah mengalami ratusan kali gempa bumi. Gempa-gempa tersebut tersebar di berbagai wilayah dan memiliki magnitudo yang bervariasi. Hal ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan penanganan yang tepat terhadap potensi bencana gempa bumi di Indonesia.
Tanggamus, Lampung sendiri merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang berada di jalur seismik aktif. Sebelumnya, pada tahun 2009, gempa bermagnitudo 7,6 mengguncang sejumlah wilayah di Sumatera, termasuk Lampung. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah ini merupakan daerah rawan gempa yang perlu mendapatkan perhatian serius dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana.
Selain upaya mitigasi dan penanganan bencana, langkah-langkah preventif juga harus terus dilakukan. Pendidikan masyarakat mengenai kewaspadaan gempa, pembangunan infrastruktur tahan gempa, serta penyediaan alat deteksi dini adalah hal-hal yang tidak boleh diabaikan dalam rangka menghadapi potensi bencana gempa bumi.
Dalam konteks ini, peran BMKG sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pemantauan gempa bumi sangat penting. Data yang akurat dan informasi yang cepat merupakan hal vital dalam menanggulangi dampak gempa bumi. Selain itu, kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, baik dalam skala nasional maupun internasional, juga turut berperan dalam peningkatan mitigasi bencana gempa bumi di Indonesia.
Di samping itu, sinergi antara pemerintah, peneliti, akademisi, dan masyarakat dalam mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan terkait gempa bumi juga menjadi kunci dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana. Kolaborasi lintas sektor dan disiplin ilmu ini bertujuan untuk mengoptimalkan upaya-upaya dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi serta memperkuat ketahanan masyarakat terhadap guncangan gempa.