Sumber foto: website

Gempa M4,6 Guncang Pidie Aceh Dipicu Aktivitas Sesar Besar Sumatera

Tanggal: 6 Des 2024 21:30 wib.
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan Magnitudo (M) 4,6 mengguncang Kabupaten Pidie dan sekitarnya, Provinsi Aceh, pada Rabu, 4 Desember 2024, pukul 21.21 WIB. Gempa yang terjadi ini merupakan gempa dangkal yang berlokasi di darat dan dipicu oleh aktivitas Sesar Besar Sumatera pada Segmen Aceh-Central.

Hendro Nugroho, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah I Medan, menjelaskan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu berkekuatan M 4,6. Episenter gempa terletak pada koordinat 4.94° Lintang Utara dan 95.98° Bujur Timur, atau tepatnya berada di darat pada jarak 33 kilometer barat daya Kabupaten Pidie Jaya dengan kedalaman 10 kilometer.

Lebih lanjut, Hendro Nugroho mengungkapkan bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sumatra pada segmen Aceh-Central.

Menurut Hendro Nugroho, berdasarkan laporan masyarakat, gempa bumi tersebut dirasakan di daerah Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie dengan skala intensitas III-IV MMI. Pada siang hari, gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi. Sementara itu, gempa juga dirasakan di daerah Banda Aceh dan Aceh Besar dengan skala intensitas II MMI, di mana getaran hanya dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Terdapat satu kejadian gempa bumi susulan (aftershock) pada rentang waktu antara pukul 21.21 hingga 21.51 WIB, menurut hasil monitoring BMKG.

Hendro Nugroho juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Gempa bumi merupakan ancaman alam yang seringkali terjadi di wilayah Indonesia, terutama di daerah yang berada pada jalur lempeng tektonik aktif seperti Sumatera. Karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta kesiapan dalam menghadapi bencana gempa bumi. Data dan informasi terkait aktivitas gempa bumi perlu disampaikan dengan jelas dan tepat untuk memberi pemahaman yang lebih baik bagi masyarakat.

Di samping itu, perlunya edukasi dan sosialisasi mengenai penanggulangan bencana gempa bumi juga perlu ditingkatkan. Masyarakat perlu diberi pemahaman mengenai langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah terjadinya gempa bumi. Hal ini meliputi pembentukan rencana darurat, pembangunan struktur bangunan yang tahan gempa, serta penguatan pertahanan dan penanganan bencana di tingkat lokal.

Selain itu, peran lembaga seperti BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga sangat penting dalam memberikan informasi yang akurat serta melakukan sosialisasi tentang pencegahan dan penanggulangan bencana gempa bumi. Pembentukan dan pemeliharaan sistem peringatan dini juga harus ditingkatkan untuk memberikan waktu lebih bagi masyarakat dalam mengambil tindakan evakuasi yang tepat saat terjadi gempa bumi.

Kesadaran akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman gempa bumi perlu terus ditingkatkan. Upaya penguatan infrastruktur dan sistem peringatan dini, disertai dengan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, adalah langkah penting dalam meminimalkan dampak buruk dari bencana gempa bumi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved