Sumber foto: website

Gempa M4,0 Guncang Aceh tengah Dipicu Aktivitas Sesar Besar Sumatra

Tanggal: 5 Sep 2024 18:34 wib.
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan Magnitudo (M) 4,0 mengguncang Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh pada hari Kamis, 5 September 2024 pukul 12.28 WIB. Gempa bumi tersebut terjadi akibat aktivitas sesar besar Sumatra pada segmen Aceh Selatan.

Hendro Nugroho, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah I Medan, menjelaskan bahwa analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki kekuatan M4.0. Episenter gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 4.44° lintang utara dan 96.59° bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 35 kilometer barat daya Takengon, Aceh Tengah, dengan kedalaman 5 kilometer.

Lebih lanjut, Hendro Nugroho menjelaskan bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi tersebut termasuk dalam jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatra di segmen Aceh Selatan.

"Masyarakat melaporkan bahwa gempa bumi dirasakan di daerah Takengon dan Bener Meriah dengan skala intensitas II MMI, yang artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ungkap Hendro Nugroho kepada MPI pada hari Kamis, 5 September 2024.

Meskipun demikian, hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa bumi tersebut. Menurut Hendro Nugroho, hingga pukul 12.45 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan bahwa belum terjadi gempa bumi susulan (aftershock).

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tambah Hendro Nugroho.

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang kerap terjadi di wilayah Indonesia karena letak geografisnya yang berada di Ring of Fire. Sejak lama, gempa bumi sering kali menyebabkan kerusakan, korban jiwa, dan penderitaan bagi masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan kewaspadaan dan pemahaman mengenai geologi sangat penting untuk mengurangi risiko dampak bencana ini.

Selain itu, upaya mitigasi bencana juga harus terus dilakukan, seperti penyuluhan mengenai cara bertindak saat terjadi gempa bumi, peningkatan infrastruktur bangunan tahan gempa, dan pengembangan sistem peringatan dini. Pemahaman mengenai kondisi geologi setempat juga perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat memahami potensi bencana yang mungkin terjadi di sekitarnya.

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa sejak awal tahun, Indonesia telah mengalami puluhan gempa bumi dengan berbagai magnitudo, yang mengakibatkan beberapa kerusakan fisik dan korban jiwa. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan kesadaran akan potensi terjadinya gempa bumi harus senantiasa dijaga oleh masyarakat.

Hasil analisis dari BMKG dan lembaga terkait lainnya dapat dijadikan sebagai acuan untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman gempa bumi. Peningkatan literasi akan tindakan yang harus dilakukan saat gempa terjadi juga merupakan hal penting agar dapat meminimalkan risiko.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved