Gempa Bumi di Pangandaran: Guncangan Terasa hingga Cilacap dan Kebumen

Tanggal: 11 Jun 2025 09:55 wib.
Pada malam hari Senin, 9 Juni, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,0 yang epicenter-nya terletak di tenggara Pangandaran, Jawa Barat. Gempa ini dirasakan di berbagai daerah di Jawa Tengah, termasuk di Kabupaten Cilacap dan Kebumen. 

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa terjadi pada pukul 23.55 WIB. Hasil analisis dari BMKG menunjukan bahwa parameter gempa tersebut menunjukkan magnitudo 5,0, memberi sinyal akan adanya potensi guncangan yang dapat dialami oleh masyarakat di area tersebut.

Episenter gempa ini berada di koordinat 8,09 derajat Lintang Selatan dan 108,71 derajat Bujur Timur, dengan jarak sekitar 49 kilometer dari arah tenggara Kabupaten Pangandaran dan kedalaman mencapai 70 kilometer. Menurut BMKG, gempa ini dikategorikan sebagai gempa menengah yang disebabkan oleh deformasi batuan dalam lempeng tektonik, dengan mekanisme pergerakan jenis oblique thrust atau geser naik.

Berdasarkan pemetaan guncangan yang dilakukan oleh BMKG, wilayah Pangandaran merasakan guncangan dengan intensitas III pada skala MMI (Modified Mercalli Intensity). Guncangan dengan skala II hingga III MMI juga dirasakan di wilayah sekitarnya, seperti Tasikmalaya, Cilacap, Garut, Banyumas, dan Kebumen, di mana masyarakat melaporkan seperti merasakan getaran nyata di dalam rumah, seolah-olah ada kendaraan besar yang sedang melintas di dekat mereka.

Meski terjadi guncangan yang cukup signifikan, BMKG hingga saat ini tidak menerima laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut. Daryono menyebutkan bahwa model pemodelan yang telah dilakukan menunjukkan gempa ini tidak memiliki potensi untuk menimbulkan tsunami. Hingga pukul 00.20 WIB, tidak terdeteksi adanya aktivitas gempa susulan, memberikan sedikit ketenangan bagi masyarakat yang merasa khawatir dengan situasi tersebut.

BMKG pun menyerukan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak tergoda oleh informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Ia juga mengingatkan agar masyarakat menjauhi bangunan yang mungkin telah retak atau mengalami kerusakan akibat gempa. Diharapkan, sebelum kembali ke rumah atau tempat tinggal mereka, warga memastikan bahwa bangunan tersebut cukup kuat dan aman dari risiko kecelakaan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved