Gempa Berkekuatan 5,5 Magnitudo Guncang Ambon
Tanggal: 13 Agu 2024 08:40 wib.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Ambon, Maluku, pada Selasa, 13 Agustus 2024, pukul 02.12 WIB. Gempa yang terjadi di laut tersebut memiliki kedalaman 317 kilometer dengan koordinat 5,55 Lintang Selatan (LS)—128,84 Bujur Timur (BT), atau sekitar 222 kilometer dari arah tenggara Kota Ambon.
Dalam peringatan dini yang disampaikan melalui sistem aplikasi infoBMKG di Jakarta pada hari yang sama, BMKG mencatat bahwa getaran gempa dirasakan sampai ke Kabupaten Buru Selatan, Maluku, yang berjarak 226 kilometer dari pusat gempa berdasarkan analisis sementara seismologis BMKG.
Meskipun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami, masyarakat tetap diimbau untuk waspada dan tetap tenang. Masyarakat juga dihimbau untuk tidak terpengaruh oleh isu yang diragukan kebenarannya hingga hasil analisis peristiwa secara keseluruhan dilaporkan oleh BMKG.
Dalam situasi seperti ini, masyarakat dapat memperoleh informasi yang terkini dengan mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau menggunakan sumber informasi resmi lain yang terverifikasi. Penting bagi masyarakat untuk mengikuti instruksi dan informasi terbaru dari BMKG atau otoritas terkait guna menjaga keselamatan dan keamanan.
Selain itu, perlu adanya pendekatan yang lebih komprehensif dalam upaya mitigasi bencana gempa bumi. Masyarakat dan pemerintah setempat perlu lebih aktif dalam mengidentifikasi potensi bahaya gempa bumi, membangun infrastruktur yang kuat dan aman dari gempa, serta meningkatkan penanganan darurat.
BMKG sebagai institusi penting dalam pemantauan gempa bumi dan bencana alam lainnya juga perlu mendapatkan dukungan dan perhatian yang lebih besar. Penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia yang terlibat dalam pemantauan dan mitigasi bencana akan sangat membantu dalam menanggulangi dampak-dampak negatif akibat gempa bumi.
Indonesia yang rentan terhadap bencana alam, peran BMKG sangatlah krusial dalam memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya kepada masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat itu sendiri untuk memastikan bahwa informasi mengenai bencana alam, termasuk gempa bumi, dapat tersampaikan dengan baik dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkannya.
Peningkatan kapasitas dan kesadaran masyarakat terhadap gempa bumi juga perlu terus didorong. Pelatihan bagi masyarakat mengenai tindakan tanggap darurat, evakuasi, dan pertolongan pertama pada korban bencana dapat menjadi langkah penting dalam meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi.
Selain itu, perlu dilakukan pendekatan komprehensif dalam membangun infrastruktur yang tahan gempa. Langkah ini perlu diwujudkan dalam bentuk kebijakan pembangunan dan penetapan standar bangunan yang tahan terhadap goncangan gempa bumi. Pemerintah daerah juga perlu memperhatikan aspek keselamatan bangunan dan infrastruktur di wilayah-wilayah yang rawan gempa bumi.