Sumber foto: website

Geger Temuan Mayat di Hutan, Diduga Mahasiswa yang Hilang 5 Bulan Lalu

Tanggal: 16 Okt 2024 09:09 wib.
Penemuan tengkorak manusia di hutan Desa Sei Ahas, Kecamatan Mentangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah pada Sabtu, 12 Oktober 2024, telah menimbulkan kepanikan di kalangan warga setempat. Tengkorak tersebut diduga merupakan jasad seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang menghilang sejak lima bulan lalu saat mengikuti kegiatan Geotagging. Hal ini mengundang perhatian publik, terutama derasnya spekulasi dan dugaan masyarakat sekitar.

Proses penemuan tengkorak manusia ini terekam dalam sebuah video amatir, yang memperlihatkan sejumlah warga yang menemukannya sambil melintasi jalan di hutan Desa Sei Ahas. Saat ditemukan, tengkorak manusia tersebut masih mengenakan baju berwarna merah, celana, dan terdapat sebuah tas yang diletakkan di sekitar tengkorak.

Penemuan ini segera ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian dari Polsek Mentangai, yang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi tengkorak tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Palangkaraya guna dilakukan autopsi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Pol Erlan Munaji, menjelaskan bahwa dari hasil keterangan saksi, ciri–ciri yang terdapat pada tengkorak tersebut hampir mirip dengan Aditya Dharma Santoso, mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, yang hilang lima bulan lalu saat mengikuti kegiatan geotagging. Namun, proses penyelidikan masih terus dilakukan untuk memastikan identitas pasti tengkorak tersebut dan berkoordinasi dengan pihak keluarga.

Tengkorak manusia tersebut kini masih berada di kamar jenazah RS Bhayangkara Palangkaraya menunggu hasil autopsi tim dokter. Kasus ini ditangani secara serius oleh petugas Polsek Mentangkai guna mengungkap kejadian tersebut dengan detail yang lebih mendalam. Tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan keamanan dan penyelidikan yang lebih intensif terkait dengan hilangnya Aditya Dharma Santoso.

Berdasarkan data, hilangnya Aditya Dharma Santoso menjadi perhatian penting, terutama dalam kegiatan geotagging yang dilakukan oleh para mahasiswa. Geotagging sendiri merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh para mahasiswa untuk mengumpulkan data mengenai lokasi dan informasi geospasial. Untuk itu, diperlukan peningkatan pengamanan dan keselamatan bagi para peserta dalam melakukan kegiatan semacam ini.

Kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan perlindungan bagi para pemuda yang aktif dalam kegiatan perkuliahan di luar ruangan. Dukungan dan kerjasama antara pihak keamanan, instansi terkait, universitas, dan keluarga dalam mengawasi dan memastikan keselamatan peserta kegiatan di alam terbuka menjadi hal yang krusial, terutama untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Dalam upaya pencegahan dan keselamatan, diperlukan peran serta aktif dari semua pihak terkait. Masyarakat setempat dihimbau untuk lebih berperan serta dalam memberikan informasi yang berguna untuk keamanan dan keselamatan bersama. Hal ini juga menjadi peringatan bagi pihak terkait, khususnya lembaga pendidikan, untuk memastikan standar keselamatan dan pengawasan dalam setiap kegiatan yang melibatkan peserta di alam terbuka.

Penemuan tengkorak manusia di hutan Desa Sei Ahas, yang diduga merupakan mahasiswa yang hilang lima bulan lalu, menjadi pukulan bagi keluarga dan masyarakat setempat. Dalam menghadapi kondisi seperti ini, pihak terkait diharapkan dapat memberikan dukungan yang memadai bagi keluarga korban serta mengambil langkah-langkah preventif yang lebih baik ke depan. Kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan peran aktif dalam menjaga keamanan bersama.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved