Sumber foto: website

Gegara Terlilit Hutang, Pedagang Kambing di Lombok Timur Bunuh Diri

Tanggal: 10 Sep 2024 06:41 wib.
Sebuah peristiwa naas kembali terjadi di Lombok Timur, di mana seorang pedagang kambing bernama Makwan (66) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Diduga, korban bunuh diri karena terlilit hutang yang menumpuk.

Korban ditemukan tewas gantung diri dengan seutas tali nilon di kamar mandi rumahnya, di RT 09 Dusun Dasan Tinggi Desa Sambalia Lombok Timur, pada hari Senin (09/09/2024) sekitar pukul 16.30 Wita.

Menurut keterangan Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Oesman, korban ditemukan oleh saksi Riska Sutri Apriani yang hendak memandikan anaknya di kamar mandi rumah, namun terkejut melihat korban dalam keadaan gantung diri. Riska kemudian meminta bantuan dari Amak Kindi yang sedang bertamu di rumah korban untuk menagih hutang. Bersama-sama, mereka menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa.

Setelah ditemukan, korban langsung dibawa ke Puskesmas Sambelia untuk pemeriksaan lebih lanjut. Iptu Nikolas menyatakan dugaan bahwa korban bunuh diri karena hutang yang menumpuk di antara rekan-rekan pedagang kambing di daerah tersebut.

Dalam kejadian tersebut, pihak keluarga korban menerima dengan ikhlas sebagai musibah dan menolak dilakukannya otopsi. Kemudian, pada pukul 18.20 Wita, jenazah korban dibawa dari Puskesmas Sambelia untuk dimakamkan besok.

Peristiwa bunuh diri akibat tekanan hutang merupakan contoh kecil dari dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh masalah keuangan. Kasus seperti ini seharusnya mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran finansial dan perlunya pendidikan keuangan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai pedagang atau bertani.

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kesadaran finansial masyarakat Indonesia masih rendah, terutama di daerah pedesaan dan di kalangan lansia. Banyak di antara mereka yang kurang memahami pentingnya mengelola keuangan dengan baik, sehingga rentan terjerumus dalam masalah utang dan tekanan keuangan yang berat.

Untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang, diperlukan sosialisasi dan pendidikan keuangan yang intensif dan menyeluruh, tidak hanya di tingkat nasional namun juga di tingkat lokal. Pemerintah daerah dan lembaga non-pemerintah dapat bekerja sama untuk menyediakan program-program edukasi keuangan yang mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat.

Selain itu, pemberdayaan ekonomi masyarakat di pedesaan juga perlu ditingkatkan, sehingga mereka memiliki akses yang lebih baik terhadap permodalan dan layanan keuangan. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan finansial yang biasanya dialami oleh para pedagang maupun petani ketika menghadapi kesulitan ekonomi, sehingga kasus bunuh diri akibat tekanan hutang dapat diminimalkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved