Sumber foto: google

Gedung Penampung Pekerja Migran di Kuwait Kebakaran, 49 Orang Tewas

Tanggal: 16 Jun 2024 15:39 wib.
Gedung penampung pekerja migran di Kuwait dilanda musibah kebakaran yang mengakibatkan kematian 49 orang. Kejadian tragis ini menarik perhatian publik internasional dan menimbulkan keprihatinan terhadap kondisi pekerja migran di negara-negara Timur Tengah. Insiden ini juga memperkuat pentingnya peraturan keselamatan yang ketat untuk melindungi hak-hak pekerja migran.

Sebuah gedung berisi pekerja asing di Kuwait terbakar pada Rabu (12/6) waktu setempat. Kebakaran ini menewaskan 49 orang. Api dengan cepat merambat melalui gedung yang terbuat dari material yang mudah terbakar, dan para pekerja migran yang berada di dalam gedung kesulitan untuk melarikan diri karena pintu-pintu darurat terkunci. Dari total 68 orang yang berada di dalam gedung pada saat kebakaran, 49 di antaranya meninggal dunia akibat luka bakar dan keracunan asap.

Kebakaran yang terjadi di gedung enam lantai di Kota Mangaf ini turut menyebabkan puluhan orang terluka.
“Jumlah korban tewas akibat kebakaran di gedung pekerja… meningkat menjadi 49 orang,” kata Kementerian Dalam Negeri Kuwait dikutip dari AFP, Kamis (13/6). Kawasan Mangaf banyak dihuni oleh pekerja migran. Bangunan yang terbakar itu menampung 196 pekerja. Kuwait yang kaya minyak memiliki banyak pekerja asing, banyak dari mereka yang berasal dari Asia Selatan dan Tenggara, dan sebagian besar bekerja di industri konstruksi atau jasa. Menurut sumber di Departemen Pemadam Kebakaran Umum, para korban mati lemas karena asap yang mengepul setelah kebakaran terjadi di dasar gedung.

Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar menulis bahwa dia "sangat terkejut dengan berita tersebut" dan menyampaikan "belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga mereka yang kehilangan nyawa secara tragis". Menteri Dalam Negeri Kuwait, Sheikh Fahd Al-Yousef, mengatakan pemilik gedung telah ditahan karena potensi kelalaiannya, dan menambahkan bahwa setiap properti yang melanggar peraturan keselamatan akan segera ditutup.“Kami akan berupaya mengatasi masalah kepadatan dan penelantaran tenaga kerja,” katanya. “Kami akan menahan pemilik properti tempat kebakaran terjadi sampai prosedur hukum selesai.”

Gedung penampung pekerja migran merupakan fasilitas yang penting dalam industri konstruksi di Kuwait. Pekerja migran sering kali tinggal di gedung-gedung ini yang diberikan oleh majikan sebagai bagian dari paket pekerjaan mereka. Namun, kondisi keamanan dan kesehatan di banyak gedung penampung pekerja migran di Kuwait seringkali kurang memadai. Faktor-faktor seperti overpopulasi, kurangnya perawatan gedung, dan kurangnya peraturan keselamatan yang diterapkan menjadi masalah utama yang membahayakan para pekerja migran yang tinggal di sana.

Kematian 49 pekerja migran dalam kebakaran ini telah menunjukkan perlunya perbaikan sistem keamanan dan kesehatan bagi pekerja migran di Kuwait. Pemerintah Kuwait dan majikan di sektor konstruksi harus melakukan inspeksi mendalam terhadap gedung-gedung penampung pekerja migran serta menerapkan peraturan keselamatan yang ketat. Selain itu, peningkatan kesadaran akan pentingnya evakuasi dalam situasi darurat dan pemeliharaan sistem pemadam api yang baik juga menjadi langkah yang krusial.

Isu kebakaran di gedung penampung pekerja migran juga mendorong untuk adanya kerjasama internasional dalam meningkatkan perlindungan terhadap pekerja migran. Negara-negara asal pekerja migran juga perlu terlibat aktif dalam memastikan keamanan dan kesejahteraan warganya yang bekerja di luar negeri. Kerjasama antar negara, termasuk pertukaran informasi tentang kondisi tempat kerja, penegakan hukum, dan pendidikan keselamatan kerja, akan sangat bermanfaat dalam mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved