Sumber foto: google

Gedung Megah DPRD Bandung Barat Mangkrak Bak Rumah Hantu Setelah Habiskan Dana Rp 146 M

Tanggal: 29 Mei 2024 19:50 wib.
Sejak dibangun pada tahun 2019 Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat terpantau tak berpenghuni. Padahal gedung tersebut sudah menghabiskan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) sebesar Rp 146 Miliar pada 2019.

Kepala Bidang Penataan Bangunan Prasarana Permukiman dan Konstruksi Dinas PUPR Bandung Barat Rahmat Ardiansyah menyebutkan alasan belum digunakannya gedung DPRD itu disebabkan adanya kekurangan sarana prasarana tambahan. Dana sebesar Rp 146 miliar seharusnya cukup untuk membangun gedung yang representatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Namun, kenyataannya jauh dari harapan. 

Dari investigasi yang dilakukan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan proyek ini. Pertama, kurangnya perencanaan yang matang sebelum proyek dimulai. Rencana yang kurang matang seringkali menjadi akar permasalahan dalam proyek konstruksi. Selain itu, pengawasan yang tidak memadai serta kurangnya akuntabilitas dari pihak terkait juga turut berperan dalam kegagalan proyek ini.

Selanjutnya, faktor eksternal seperti adanya perubahan regulasi atau kebijakan dari pemerintah juga dapat mempengaruhi kelancaran sebuah proyek. Namun, hal ini seharusnya dapat diantisipasi dengan melakukan analisis risiko secara menyeluruh sebelum proyek dimulai. 

Tidak hanya itu, melibatkan pihak ketiga yang independen dalam pengawasan proyek juga menjadi hal yang penting untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dana atau praktik korupsi dalam proyek konstruksi.

Situasi gedung megah DPRD Bandung Barat yang mangkrak ini seharusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah daerah lainnya untuk lebih berhati-hati dalam mengelola proyek-proyek pembangunan. Dana sebesar Rp 146 miliar yang telah habis seharusnya dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, namun kenyataannya bangunan tersebut hanya menjadi saksi bisu dari kegagalan pengelolaan proyek yang buruk.

Pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ini. Mulai dari melakukan audit atas penggunaan dana, menindak tegas oknum-oknum yang terlibat dalam penyimpangan, hingga melakukan perbaikan sistem pengawasan proyek di masa mendatang. Masyarakat juga memiliki hak untuk mengetahui kejelasan mengenai penggunaan dana publik, sehingga transparansi menjadi kunci dalam menumbuhkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Kegagalan proyek pembangunan gedung megah DPRD Bandung Barat yang mangkrak setelah menghabiskan dana sebesar Rp 146 miliar merupakan cerminan dari berbagai penyimpangan yang terjadi dalam pengelolaan proyek konstruksi. Perlunya keterbukaan, akuntabilitas, serta pengawasan yang ketat dalam setiap proyek pembangunan menjadi hal yang krusial demi terwujudnya pembangunan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat. Harapan kita, pembelajaran berharga dari kasus ini dapat menjadi momentum bagi perbaikan sistem pengelolaan proyek di masa mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved