Sumber foto: google

Gantikan Ayah, Penyandang Disabilitas Naik Haji

Tanggal: 5 Jun 2024 04:45 wib.
Calon haji disabilitas asal Nusa Tenggara Timur bernama Husnil Teba sangat bersemangat saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Dirinya menggantikan posisi sang ayah yang sedang terkena stroke. Husnil memiliki kelainan pada kedua kakinya sejak usia 1 tahun. Ia merupakan tunadaksa yang memiliki ukuran kaki kecil sehingga tidak mampu berjalan dengan normal. Bagi sebagian besar orang, naik haji adalah impian seumur hidup yang dilakukan dengan penuh rasa syukur atas keberkahan yang diberikan Allah SWT. Inilah kisah inspiratif tentang bagaimana seorang penyandang disabilitas mampu memenuhi kewajibannya untuk naik haji tanpa kehadiran seorang ayah.

Pemerintah melalui petugas haji Kementerian Agama, memiliki sejumlah petugas yang akan membimbing disabilitas dan lansia di tanah suci. Namun Husnil Teba sampaikan dirinya akan berjalan mandiri tanpa menggunakan kursi roda, karena ia masih mampu beraktivitas dengan kemampuan dirinya.

Bagi Husnil Teba, impian untuk naik haji menjadi semakin penting setelah kepergian sang ayah. Keinginannya untuk gantikan ayah dalam menunaikan rukun Islam yang kelima ini semakin besar, mengingat ayahnya sendiri belum sempat menunaikannya. Meski terbatas dengan keterbatasan fisik akibat kecelakaan yang dialaminya, Husnil Teba tidak menyerah dan tetap berusaha keras untuk mewujudkan keinginannya.

Untuk seorang penyandang disabilitas, menunaikan ibadah haji merupakan tantangan yang cukup besar. Namun, dengan semangat yang membara dan keyakinan yang kokoh, Husnil Teba mencari cara untuk mewujudkan impian suci ini. Dengan dukungan penuh dari keluarga dan teman-temannya, Husnil Teba merencanakan dan mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk perjalanan haji. Mulai dari perawatan kesehatan, akomodasi yang ramah disabilitas, hingga perencanaan perjalanan yang matang, semuanya dipersiapkan secara cermat.

Melalui perjuangan yang panjang dan tak kenal menyerah, akhirnya Husnil Teba berhasil mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, termasuk organisasi kemanusiaan dan lembaga penyandang disabilitas, turut membantu mewujudkan impian suci ini. Meskipun ayahnya sedang sakit karena terkena stroke, Husnil Teba merasa bahwa kehadiran sang ayah selalu menyertainya dalam setiap langkah yang dia ambil menuju Tanah Suci.

Kisah inspiratif Husnil Teba ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keterbatasan fisik tidak boleh menjadi penghalang untuk mewujudkan impian suci menunaikan ibadah haji. Dengan tekad yang kuat, semangat yang membara, dan dukungan dari lingkungan sekitar, penyandang disabilitas pun mampu menembus segala rintangan untuk meraih impian suci ini. 

Dalam dunia yang penuh dengan berbagai rintangan dan hambatan, kisah inspiratif ini menjadi cermin bagi kita semua bahwa dengan kegigihan dan dukungan yang kokoh, impian apa pun bisa menjadi nyata. Penyandang disabilitas tidak boleh dilihat dari keterbatasan fisiknya, namun dari semangat dan kegigihan yang dimilikinya untuk mewujudkan impian suci. Semoga kisah inspiratif ini bisa menjadi pencerahan bagi kita semua bahwa keinginan untuk naik haji tidak mengenal batasan fisik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved