Fulan Fehan, Surga Sabana di Perbatasan Indonesia–Timor Leste
Tanggal: 15 Agu 2025 13:26 wib.
Perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste menyimpan sebuah keindahan alam yang luar biasa, yaitu Fulan Fehan, yang sering disebut sebagai "surga sabana". Letaknya ada di Desa Dirun, Kecamatan Lakmanen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keberadaan Fulan Fehan yang belum banyak dijamah oleh wisatawan menambah daya tarik tersendiri, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi oleh para pencinta alam.Dalam kesempatan yang berharga, saya, Dzaky Nurcahyo, seorang jurnalis dari Kompas.com, mendapat kesempatan untuk menjelajahi keindahan Fulan Fehan pada Kamis, 14 Agustus 2025, bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI. Sebuah pengalaman yang tak akan pernah saya lupakan.Diawali dengan harapan sederhana untuk menikmati pemandangan pegunungan, saya tidak menyangka bahwa Fulan Fehan akan melampaui ekspektasi saya. Pada awalnya, saya berasumsi bahwa saya hanya akan melihat padang rumput hijau biasa. Namun, sesaat setelah tiba, perasaan itu lenyap seketika. “Gila, indah banget ciptaan Tuhan di sini,” pikir saya dalam hati.Setiba di lokasi yang menakjubkan itu, saya segera melompat keluar dari mobil dan berlari kecil ke arah sabana yang luas, dengan alat perekam di tangan. Terlalu lama terjebak dalam hiruk-pikuk kota besar seperti Jakarta, perasaan leganya luar biasa. Selesai memotret, saya pun memutuskan untuk duduk di salah satu sudut sabana, merasakan angin kencang yang berhembus dari Pegunungan Lakaan dan menyegarkan kulit saya dari terik matahari.“Enak sekali rasanya hanya duduk dan merenung di sini. Seluruh yang terlihat hanya hamparan hijau,” gumam saya, mengagumi panorama di depan mata. Di Fulan Fehan, saya tidak hanya dimanjakan dengan pemandangan padang rumput, tetapi juga bisa melihat kuda-kuda yang berkeliaran bebas. Mereka berlari riang dan sesekali berhenti untuk menikmati rerumputan segar, menciptakan suasana yang begitu damai di tengah keindahan alam yang alami.Perjalanan menuju Fulan Fehan relatif mudah dijangkau, dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari Kota Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, atau sekitar 35 kilometer. Namun, kondisi jalan menuju lokasi cukup menantang dengan beberapa titik longsor yang belum diperbaiki, yang terkadang membuat pengendara harus ekstra berhati-hati. Meskipun demikian, semua usaha terbayar lunas saat tiba di Fulan Fehan, yang meninggalkan kerinduan untuk kembali.Kegiatan eksplorasi wilayah perbatasan ini merupakan bagian dari kerja sama antara redaksi Kompas.com dan BNPP RI. Selain menjelajahi Fulan Fehan, perjalanan serupa juga dilakukan ke beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) lainnya, seperti PLBN Motaain, PLBN Motamasin, dan PLBN Aruk. Kisah dari perjalanan ini dapat Anda ikuti di topik pilihan menjelang HUT Ke-80 RI pada tahun 2025.Keberadaan Fulan Fehan sebagai "surga sabana" di ujung timur Indonesia tak hanya menambah pesona alam Indonesia, tetapi juga menyoroti potensi wisata yang kaya di daerah perbatasan. Dengan lebih banyak perhatian dan pengembangan infrastruktur, tempat ini bisa menjadi tujuan wisata yang menarik bagi banyak orang, sehingga dapat mendukung pengembangan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.