Sumber foto: Unsplash

Fenomena Supermoon Mengancam Pesisir Utara Jawa Sehari Jelang Lebaran

Tanggal: 10 Apr 2024 09:02 wib.
Fenomena supermoon diprediksi akan mempengaruhi pesisir utara Jawa, meningkatkan potensi banjir rob. Sehari sebelum perayaan Lebaran, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan ketinggian air mencapai titik maksimal di sejumlah wilayah pesisir.

Dalam ramalan BMKG, Banyuwangi diharapkan menghadapi ketinggian air maksimal hingga 2,56 meter. Sementara itu, pesisir Cilegon diperkirakan akan mengalami ketinggian air hingga 1,04 meter, dengan Tanjung Perak di Surabaya yang diestimasikan mencapai 2,55 meter.

Supermoon, atau bulan purnama super, diproyeksikan akan menciptakan cahaya bulan yang lebih terang daripada biasanya. Fenomena ini terjadi karena lintasan bulan saat mengelilingi bumi tidak berbentuk bulat sempurna, melainkan lebih cenderung elips atau lonjong. Di Indonesia, supermoon dapat diamati di seluruh wilayah.

Sebelumnya, BMKG Semarang telah mengeluarkan peringatan banjir rob yang berlaku mulai hari Minggu, 7 April 2024, dari pukul 16.00 hingga 20.00 WIB. Koordinator Observasi dan Informasi BMKG, Ganis Erutjahjo, menegaskan bahwa banjir rob ini dapat berdampak pada gangguan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, serta aktivitas petani garam dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Kondisi ini dapat memperparah situasi di daerah pesisir Jawa yang rentan terhadap banjir rob, terutama saat fenomena alam seperti supermoon. Dengan perubahan pola cuaca yang semakin sulit diprediksi, upaya pencegahan dan mitigasi risiko banjir rob harus terus ditingkatkan.

Menyikapi potensi ancaman tersebut, pemerintah setempat perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Institusi terkait, termasuk lembaga BMKG dan badan penanggulangan bencana, diharapkan memberikan informasi dan rekomendasi yang jelas kepada masyarakat terkait cara menghadapi risiko banjir rob yang bisa terjadi seiring dengan fenomena supermoon.

Lebih lanjut, diperlukan langkah-langkah konkrit untuk memperkuat sistem pengamanan pesisir, seperti peningkatan tanggul, pemasangan sistem peringatan dini, dan langkah-langkah mitigasi lainnya. Dengan demikian, pesisir utara Jawa dapat menghadapi potensi ancaman banjir rob dengan lebih baik.

Perlu juga penekanan pada upaya edukasi kepada masyarakat terkait tindakan yang perlu diambil saat potensi banjir rob meningkat, terutama saat fenomena supermoon. Kesadaran akan risiko bencana alam dan upaya persiapan yang tepat akan sangat berarti untuk melindungi nyawa dan harta benda masyarakat di wilayah pesisir.

Pemerintah pusat dan daerah, bersama-sama dengan lembaga terkait, harus bekerja sama dalam menghadapi potensi ancaman banjir rob selama fenomena supermoon ini. Kolaborasi lintas sektoral dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam meminimalkan dampak dari potensi bencana ini.

Dalam kerangka pencegahan dan mitigasi bencana, koordinasi yang baik antarinstansi dan komunikasi yang efektif menjadi krusial. Langkah-langkah antisipasi dan tanggap darurat juga perlu disusun dan dilaksanakan dengan cermat, mengingat kompleksitas yang mungkin terjadi selama periode supermoon.

Kesadaran akan potensi ancaman banjir rob dan upaya menjaga kewaspadaan selama fenomena supermoon merupakan kunci utama dalam mengurangi risiko bencana. Dengan langkah-langkah preventif yang kuat dan kesiapsiagaan yang matang, potensi ancaman banjir rob di pesisir utara Jawa dapat diminimalkan, memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved