Fakta Sebenarnya: Borobudur Tak Dipasangi Eskalator untuk Kunjungan Prabowo dan Macron

Tanggal: 28 Mei 2025 11:24 wib.
Baru-baru ini, media sosial X diramaikan oleh sebuah video yang diklaim menunjukkan pembangunan eskalator di kawasan Candi Borobudur. Video tersebut disertai narasi yang menyebutkan bahwa pemasangan itu dilakukan sebagai persiapan menyambut kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Minggu, 29 Mei 2025.

Dalam unggahan itu, narasi bernada tuduhan pun ditulis:

“PARAH! Candi Borobudur Akan Dipasang Eskalator Agar Prabowo Bisa Naik ke Atas. Gak cukup sejarah yang direvisi, bangunan sejarah sehebat Candi Borobudur pun juga direnovasi menuruti kemauan rezim.”

Unggahan tersebut memicu kontroversi dan kekhawatiran publik akan nasib salah satu situs warisan budaya dunia yang sangat dijaga keasliannya.

Namun, benarkah eskalator sedang dipasang di Candi Borobudur?

Klarifikasi dari Pemerintah: Bukan Eskalator, Tapi Chair Lift

Menteri Kebudayaan Fadli Zon angkat bicara untuk meluruskan informasi yang telah beredar luas tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak ada pembangunan eskalator maupun ekskavator di kompleks Candi Borobudur. Alat yang sedang dipasang dalam video tersebut adalah chair lift, bukan eskalator sebagaimana klaim warganet.

“Tidak ada pembuatan lift di Candi Borobudur. Video yang menyebut eskalator atau bahkan ekskavator itu tidak bisa membedakan jenis alat. Yang sedang kami siapkan adalah chair lift untuk aksesibilitas pengunjung tertentu,” ujar Fadli Zon saat ditemui di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.

Chair lift tersebut dirancang untuk membantu para pengunjung lansia dan penyandang disabilitas agar tetap bisa menikmati keindahan kawasan Candi Borobudur dengan nyaman dan aman. Menurut Fadli, konsep ini bukan hal baru dalam dunia pariwisata heritage, dan telah diterapkan di berbagai situs sejarah dunia.

“Kalau kita ke Akropolis atau Parthenon di Yunani, atau bahkan ke Basilika Santo Petrus di Italia, semuanya menggunakan teknologi akses seperti ini. Jadi kita hanya mengadopsi praktik terbaik dari negara lain tanpa merusak warisan budaya,” tambahnya.

Tidak Merusak Struktur, Sesuai Regulasi Perlindungan Warisan Budaya

Menbud Fadli Zon juga menekankan bahwa pemasangan chair lift ini dilakukan dengan hati-hati, tanpa mengubah struktur asli ataupun melanggar peraturan perlindungan situs budaya.

“Chair lift-nya memakai hand rail, tidak menyentuh bangunan utama, dan dipasang dengan pendekatan konservasi modern. Jadi saya tegaskan, tidak ada eskalator apalagi ekskavator seperti yang dituduhkan,” jelasnya.

Kesimpulan

Berdasarkan klarifikasi resmi dari pihak Kementerian Kebudayaan, dapat dipastikan bahwa informasi tentang pembangunan eskalator di Candi Borobudur adalah tidak benar. Yang sedang dibangun adalah chair lift demi mendukung aksesibilitas pengunjung difabel dan lansia, tanpa mengganggu keaslian struktur candi.

Narasi yang menyebutkan adanya pemasangan eskalator untuk kunjungan Prabowo dan Macron tergolong sebagai disinformasi dan perlu disikapi dengan hati-hati. Sebagai masyarakat digital, penting bagi kita untuk memverifikasi informasi terlebih dahulu sebelum mempercayainya atau membagikannya kembali.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved