Fakta Panglima Kijang Alias Tarmiji Tertunduk Diam Saat Diamuk Pangeran Kutai, Bukan Orang Dayak?
Tanggal: 8 Mei 2024 15:46 wib.
Nama panglima kijang alias Tarmiji tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial. Video viral yang menampilkan panglima kijang itu tertunduk diam saat dihadapkan pada pangeran Kutai Kertanegara telah mencuri perhatian publik. Kejadian ini memicu minat publik untuk menggali lebih dalam tentang siapa sebenarnya sosok panglima kijang tersebut.
Dalam video yang beredar di media, terlihat pangeran Kutai tampak kesal terhadap Tarmiji. Diduga Tarmiji telah menghina orang tua kesultanan Kutai dan melontarkan fitnah yang cukup keji. Reaksi pangeran Kutai tampak jelas saat ia melemparkan botol air mineral ke arah wajah Panglima Kijang sambil mengucapkan, "Kau menghina orang tua saya, berarti kau menghina saya."
Setelah menjalani sidang adat, Tarmiji akhirnya digelandang ke Polres Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Di situlah Tarmiji memberikan permintaan maaf atas tindakannya. Dalam kesempatan tersebut, ia menyatakan, "Assalamualaikum wr.wb, saya Tarmiji panglima kijang, dengan ini menyatakan minta ampun dan minta maaf pada ayah,".
Menariknya, muncul fakta mengejutkan bahwa Tarmiji bukanlah orang Dayak. Seorang wanita bahkan telah menegur Tarmiji agar tidak lagi menggunakan identitas sebagai Panglima Kijang dan suku Dayak untuk kepentingan pribadi, mengingat bahwa Tarmiji bukan berasal dari suku Dayak. "Kalau kita memakai aksesoris sesuai dengan budaya kita aja, jangan budaya mana aja di tempelkan jangan lagi bawa-bawa nama budaya Dayak, gak enak kami dengarnya," ujarnya.
Melalui penelusuran Tribunsumsel.com, diketahui bahwa Tarmiji yang disebut-sebut sebagai panglima abal-abal, sebenarnya pernah diangkat sebagai panglima besar LAD Tunjung, Benuaq, dan Bentian Kaltim. Pengangkatan tersebut dilakukan dalam rapat pengurus lembaga adat Dayak (LAD) Tunjung Benuq dan Bentian Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2023.
Terlepas dari kontroversi yang menimpa, Tarmiji panglima kijang telah menjadi sosok yang tengah viral di tengah masyarakat. Kejadian ini pun mengundang perhatian atas isu identitas, keaslian panglima, dan budaya Dayak. Dengan demikian, perlu adanya klarifikasi lebih lanjut mengenai identitas dan sejarah Tarmiji demi menjaga keaslian budaya dan menjauhkan praktek-praktek yang dapat menyinggung perasaan suatu etnis.