Sumber foto: google

Fakta-fakta Penggerebekan Kampung Bahari: Apotek Narkoba, Sewa Bong

Tanggal: 14 Jul 2024 20:28 wib.
Polres Metro Jakarta Utara melakukan penggerebekan lapak narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu, 13 Juli 2019 pagi. Sebanyak 200 anggota kepolisian dilibatkan dalam penggerebekan tersebut. Hasilnya, Polres Metro Jakarta Utara berhasil menangkap 31 orang ketika melakukan razia di tiga lokasi di Kampung Bahari.

Dalam penggerebekan ini, polisi menemukan sejumlah fakta mengejutkan. Mereka menemukan bedeng yang diduga sebagai tempat transaksi dan konsumsi narkoba yang dikenal sebagai "apotek". Selain itu, para pelaku juga menggunakan alat pemantau seperti CCTV dan drone untuk mengamankan bisnis mereka.

Bedeng "Apotek" Narkoba di Kampung Bahari
Menurut laporan dari Detikcom, bedeng "apotek" narkoba terletak di pinggir rel kereta api di Kampung Bahari, Jakarta Utara. Ukuran rata-rata bedeng tersebut adalah 3x4 meter. Saat penggerebekan, kondisi bedeng terlihat tidak rapi dan berantakan. Beberapa bedeng hanya berisi karpet, speaker, kandang burung, bangku, dan meja. Namun, ada satu bedeng yang terlihat dilengkapi dengan AC dan kamera CCTV. Bedeng-bedeng tersebut terbentuk dari triplek dan banner dengan jarak antar bedeng hanya sekitar 50 meter. Di bagian atas, bedeng tersebut dibalut oleh seng dan asbes.

Di salah satu bedeng, terdapat tulisan "BAYAR DULU BOS Kuh!!!" dan "AKU TAHU TAPI AKU DIAM". Selain itu, terdapat tulisan nomor rekening yang diduga untuk transaksi. Wilayah tempat berdirinya bedeng ini disebut sebagai area "Texas". Namun, saat penggerebekan, tidak ada orang yang berada di bedeng-bedeng tersebut.

Penyewaan Alat
Salah satu bedeng "apotek" tersebut juga terdapat tulisan "DILARANG MAIN HP" dan "SEWA ALAT RP 5.000 OKE". Menurut pengakuan salah seorang pelaku berinisial W (46), alat yang dimaksud adalah alat isap sabu alias bong.

Senjata yang Ditemukan
Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah senjata, mulai dari airsoft gun hingga senjata tajam seperti celurit, golok dan pedang. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setiawan, mengatakan senjata-senjata ini digunakan untuk menyerang aparat jika terjadi penggerebekan.

Penggunaan CCTV dan Drone
Polisi juga menemukan adanya penggunaan drone yang diduga digunakan para pelaku untuk memantau jika terjadi penangkapan, sehingga mereka dapat mengamankan bisnis mereka. Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan dua televisi, empat unit decoder, dan satu unit laptop yang digunakan untuk melakukan pemantauan.

Hasil Tes dari Penggerebekan
Dari 31 orang yang berhasil ditangkap, 22 orang dinyatakan positif menggunakan narkoba setelah dilakukan tes urine. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Prasetyo Nugroho, menyatakan bahwa 22 orang yang positif akan dilakukan rehabilitasi, sementara 9 orang yang negatif akan dikembalikan ke pihak keluarga.

Pada penggerebekan tersebut, Polres Metro Jakarta Utara berhasil mengungkap sejumlah kegiatan ilegal yang terjadi di Kampung Bahari. Dengan penangkapan ini, diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku dan mencegah penyalahgunaan narkoba di wilayah tersebut. Meskipun demikian, masih dibutuhkan upaya lebih lanjut dalam mencegah peredaran narkoba dan kegiatan ilegal serupa di masyarakat. Polisi juga perlu terus melakukan pengawasan dan penindakan agar Kampung Bahari dan wilayah sekitarnya dapat terhindar dari peredaran narkoba dan kegiatan kriminal lainnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved