Evakuasi Ratusan WNI Dimulai di Tengah Bahaya Serangan Israel ke Iran

Tanggal: 23 Jun 2025 13:33 wib.
Pemerintah Indonesia telah memulai skema evakuasi untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran. Langkah ini diambil setelah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran mengubah status kewaspadaan mereka dari level Siaga II menjadi Siaga I, mengingat meningkatnya ketegangan dan konflik yang terjadi antara Iran dan Israel.

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa keputusan untuk meningkatkan status siaga ini didasarkan pada situasi terkini yang semakin mengkhawatirkan. Diungkapkan oleh Sugiono, intensitas serangan Israel belakangan ini tidak hanya menargetkan fasilitas militer, tetapi juga menyasar sejumlah lokasi sipil. Dalam pernyataannya melalui video yang disampaikan pada Kamis (19/6/2025), Ia menekankan pentingnya peningkatan tingkat siaga demi keselamatan warga negara Indonesia yang masih berada di daerah konflik tersebut.

Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri RI, terdapat 386 WNI yang saat ini tinggal di Iran, sebagian besar berlokasi di Kota Qom, yang dikenal sebagai pusat pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa. Namun, jumlah WNI yang tinggal di Israel juga cukup signifikan, mencapai 194 orang, yang juga merupakan peserta magang pendidikan di Kota Arafat, selatan Israel.

Menyusul meningkatnya risiko di kawasan tersebut, Sugiono menekankan pentingnya operasi contigensi untuk memastikan proses evakuasi dapat berjalan lancar. Dia memastikan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran untuk memastikan kelancaran evakuasi saat situasi di lapangan tidak memungkinkan.

Konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel telah memicu kekhawatiran luas di tingkat internasional, terutama terkait potensi eskalasi yang dapat berdampak lebih jauh di Timur Tengah. Konflik berkepanjangan ini dipicu oleh serangan Israel yang terjadi pada Jumat (13/6/2025), yang bukan hanya menargetkan kawasan militer, tetapi juga menyasar permukiman dan fasilitas nuklir Iran. Iran pun merespons dengan melakukan serangan balasan yang merusak sejumlah fasilitas ekonomi di Israel pada Sabtu (14/6/2025).

Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan, menyatakan perlunya percepatan evakuasi bagi WNI yang terjebak di Teheran. Dia mengingatkan bahwa rencana evakuasi melalui jalur udara akan sulit dilakukan dengan situasi peperangan yang tengah berlangsung, sehingga jalur darat melalui negara seperti Turki menjadi opsi yang lebih realistis. Junico meminta pemerintah untuk memastikan bahwa semua jalur evakuasi darat benar-benar aman agar WNI bisa kembali ke Tanah Air dengan selamat.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan rencana konkret yang telah disiapkan. Berdasarkan rencana yang ada, proses evakuasi akan melibatkan Tim Crisis Response Team (CRT) yang terdiri dari 34 personel dari TNI. Mereka akan melakukan perjalanan darat menuju Baku, Azerbaijan, dengan durasi perjalanan yang diperkirakan sekitar 30 jam. Rencana keberangkatan untuk WNI dari Iran dijadwalkan pada Jumat, 20 Juni 2025, dan mereka akan transit di Baku selama dua malam sebelum melanjutkan penerbangan kembali ke Indonesia pada Minggu, 22 Juni 2025. 

Bagi WNI yang berada di Israel, rencana evakuasi juga melibatkan perjalanan darat menuju Amman, Yordania, sebelum kemudian mereka dapat diterbangkan pulang ke Indonesia. Kristomei menekankan bahwa Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah memberikan instruksi kepada seluruh jajarannya untuk berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, memastikan bahwa semua langkah untuk mendukung proses evakuasi dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. TNI juga telah menyiapkan berbagai unsur pendukung yang diperlukan sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan serta kebutuhan pemerintah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved