Sumber foto: website

Evakuasi Pendaki Perempuan dari Jurang Kedalaman 300 Meter Berlangsung Dramatis

Tanggal: 16 Sep 2024 06:54 wib.
Evakuasi pendaki perempuan asal Tabanan, Bali, Desak Made Putri Suasti Astiti (28) dari jurang kedalaman 300 meter di Gunung Abang, Kintamani, Bangli, Bali, mengejutkan semua pihak. Pencarian korban yang sempat dilaporkan hilang, berujung pada penemuan jenazahnya dengan kondisi mengenaskan. Kejadian tragis tersebut bermula saat korban bersama seorang rekannya melakukan pendakian ke Gunung Abang pada Jumat, 13 September 2024.

Saat menjelajahi rute pendakian, korban diduga terpeleset dan jatuh ke jurang yang dalamnya mencapai tiga ratus meter. Meskipun rekannya segera meminta bantuan kepada warga dan pendaki lainnya, tubuh korban tidak segera ditemukan di kedalaman jurang. 

Keberhasilan dalam menemukan posisi korban baru tercipta pada keesokan harinya, ketika drone berhasil mendeteksi keberadaannya. Namun, proses evakuasi jenazah korban tidaklah mudah, mengingat medan yang curam. Dramatisnya, Tim SAR Gabungan bersama masyarakat turun tangan untuk melaksanakan evakuasi dengan menggunakan teknik lowering, dimana seorang rescuer menuruni jurang untuk mengambil jenazah korban.

Proses evakuasi tersebut memakan waktu hingga empat jam sebelum jenazah korban berhasil dievakuasi dan dibawa turun ke pos pemandu pada malam Sabtu, 14 September 2024. Kemudian, jenazah korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Bangli untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Kejadian tragis ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan dalam kegiatan pendakian. Gunung Abang, meski memberikan keindahan alam yang mempesona, juga memiliki potensi bahaya yang perlu diwaspadai oleh setiap pendaki. Kondisi geografis yang terjal dan jurang yang dalam seharusnya diantisipasi dengan kewaspadaan dan kesiapan mental yang baik sebelum melakukan pendakian.

Selain itu, penting pula untuk selalu memperhatikan faktor cuaca dan keadaan fisik serta persiapan perlengkapan yang memadai sebelum memulai pendakian. Kehadiran tim SAR Gabungan dan partisipasi masyarakat dalam proses evakuasi juga menjadi contoh solidaritas dan kerjasama yang perlu diapresiasi.

Dengan meningkatnya popularitas aktivitas pendakian, aspek keamanan dan keselamatan semestinya menjadi perhatian utama bagi semua pihak terkait. Kesadaran akan potensi bahaya di setiap rute pendakian harus senantiasa dijadikan pedoman agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang. Semoga kejadian ini menjadi pemantik kesadaran bahwa kegiatan outdoor, terutama pendakian, memerlukan kewaspadaan dan persiapan yang matang demi keselamatan setiap individu yang menjalaninya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved