Erupsi Gunung Marapi pada Rabu Pagi: Dentuman Terdengar Hingga Bukittinggi

Tanggal: 24 Jul 2025 09:55 wib.
Pada pagi hari Rabu, 23 Juli, Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitasnya dengan erupsi yang mengesankan. Letusan kali ini mencapai ketinggian 1.600 meter, atau setara dengan 4.491 meter di atas permukaan laut, dan suara dentumannya terdengar hingga sejauh Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang. 

Ahmad Rifandi, Petugas Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, menjelaskan bahwa erupsi terjadi tepat pukul 07.23 WIB. Kolom abu yang terbentuk terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan efek visual yang cukup mengkhawatirkan, terutama dengan intensitas yang lebih tebal mengarah ke tenggara. Kejadian ini menunjukkan kembali potensi erupsi yang dimiliki Gunung Marapi, yang diketahui sebagai salah satu gunung aktif dalam daftar pemantauan di Indonesia.

Saat ini, status Gunung Marapi ditetapkan pada Level II, atau Waspada, yang artinya masyarakat di sekitar kawasan tersebut dianjurkan untuk tidak mendekati wilayah dalam radius tiga kilometer dari kawah verbeek, pusat aktivitas vulkanik yang berbahaya. 

Warga yang tinggal di Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, mengungkapkan pengalaman mereka saat mendengar letusan tersebut. Neng Widia, seorang ibu berusia 38 tahun, mengaku sangat terkejut ketika merasakan getaran hebat di rumahnya, seolah ada gempa bumi. "Getarannya sangat jelas. Jendela rumah saya bergetar seperti sedang terjadi gempa. Semoga kondisi Gunung Marapi bisa stabil kembali," ujarnya. 

Sementara itu, Firdaus, Wali Nagari (Kepala Desa) Bukik Batabuah, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kekuatan alam yang tak terduga. Ia mengatakan, "Ini adalah sebuah pengingat bahwa kekuatan alam berada di luar kuasa manusia. Meskipun kita bisa memperkirakan, namun kita tidak pernah bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan." Firdaus juga merespons pendapat sejumlah warga yang berasumsi bahwa Gunung Marapi tidak akan meletus lagi, memperingatkan bahwa bencana sering datang tanpa adanya tanda atau isyarat sebelumnya. "Bencana tidak memberi aba-aba. Kita harus tetap waspada dan siap menghadapi semua kemungkinan," imbuhnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved