Erupsi Gunung Lewotobi Jumat Malam Disertai Suara Gemuruh Besar
Tanggal: 23 Jun 2025 13:39 wib.
Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menunjukkan aktivitasnya yang mengkhawatirkan. Pada Jumat malam, 20 Juni 2025, gunung ini mengalami erupsi yang cukup signifikan pada pukul 22.31 WITA. Erupsi ini berhasil mengeluarkan kolom abu vulkanik yang menjulang setinggi 2 kilometer dari puncaknya, mengingatkan kita tentang kekuatan alam yang berada di ketinggian 3.584 meter di atas permukaan laut.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, memberikan informasi lebih lanjut mengenai erupsi tersebut. Ia menjelaskan bahwa semburan abu yang tebal terlihat condong ke arah selatan dan barat daya, sedangkan amplitudo getaran yang terekam mencapai 47,3 milimeter (mm). Durasi erupsi ini terbilang cukup lama, sekitar 2 menit 26 detik, dan disertai dengan suara gemuruh yang kekuatannya terasa hingga pos pemantauan, sehingga kepanikan dapat dirasakan di kalangan masyarakat sekitar, bahkan saat laporan ini dibuat erupsi masih berlangsung.
Dengan situasi yang meresahkan tersebut, status Gunung Lewotobi Laki-Laki dinyatakan dalam keadaan Awas atau Level IV. Otoritas setempat menyarankan masyarakat dan wisatawan untuk menjauh dari wilayah yang berjarak 7 kilometer dari pusat letusan. Selain itu, sektor barat daya hingga timur laut yang terpaut sekitar 8 kilometer dari puncak juga diharuskan untuk diwaspadai, mengingat potensi bahaya yang mungkin terjadi.
Tidak hanya erupsi yang perlu diwaspadai, tetapi juga adanya kemungkinan terjadinya banjir lahar hujan yang dapat mengancam kawasan-kawasan sungai yang berhulu di Gunung Lewotobi Laki-Laki. Seperti yang disampaikan Wafid, area seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote sebaiknya mendapat perhatian ekstra.
Sebelum erupsi besar ini, Badan Geologi juga melaporkan peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi Laki-Laki pada tanggal 17-18 Juni 2025, yang ditandai dengan tinggi kolom abu yang bervariasi antara 2 hingga 10 kilometer. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik di gunung tersebut sedang dalam fase yang meningkat.
Dari data yang dihimpun, aktivitas gempa vulkanik terjadi pada rentang waktu yang cukup lama, mulai pukul 11.30 WITA hingga 14.00 WITA pada Selasa, 17 Juni 2025. Selanjutnya, pada pukul 17.35 WITA, terjadi erupsi yang kembali mengeluarkan abu setinggi 10 kilometer. Total tujuh kali letusan berhasil dicatat hingga pukul 06.00 WITA pada hari berikutnya.
Wafid menjelaskan bahwa karakteristik erupsi ini bersifat eksplosif dengan lontaran lava pijar yang meluncur ke berbagai arah dan suara gemuruh yang terdengar dengan intensitas sedang hingga kuat. Peningkatan kegempaan dalam tubuh Gunung Lewotobi Laki-Laki diindikasikan oleh aktivitas pembongkaran tumpukan lava yang menutupi kawah dari periode erupsi sebelumnya. Melalui data kegempaan yang tersedia, terdeteksi bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami delapan kali letusan selama periode 17-18 Juni 2025.
Selama dua hari tersebut, Badan Geologi mencatat beberapa jenis gempa yang beragam, di antaranya satu kali gempa guguran, 13 kali gempa hembusan, 15 kali tremor non-harmonik, serta tiga kali gempa frekuensi rendah. Tim pemantau juga mencatat satu gempa vulkanik dangkal serta 75 kali gempa vulkanik dalam. Selain itu, terdapat lima kali gempa tektonik jauh dan tremor bersambung dengan amplitudo dominan 3,7 mm. Situasi ini menunjukkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki sedang dalam fase yang sangat aktif dan memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak demi menjaga keselamatan masyarakat sekitar.