Ernest Prakasa: Buku adalah Senjata Melawan Kebodohan

Tanggal: 1 Sep 2025 14:25 wib.
Bagi Ernest Prakasa, membaca bukan sekadar hobi, tapi bentuk perlawanan. Dalam konferensi pers Pesta Literasi Indonesia 2025: Cerita Khatulistiwa di Jakarta Selatan, sutradara sekaligus komedian itu menyebut buku sebagai alat untuk melawan kebodohan sebuah inspirasi yang ia dapat dari karya Tere Liye “Teruslah Bodoh Jangan Pintar.”

“Membaca buku itu buat saya adalah perlawanan langsung terhadap kebodohan,” ucap Ernest.

Menurutnya, buku punya keistimewaan dibanding sumber informasi lain. Di dalamnya tersimpan pengetahuan yang mendalam, hasil dari penelitian panjang, pengalaman, dan refleksi penulis. “Yang kita dapat dari membaca adalah ringkasan dari pemikiran seseorang yang sudah menelaah bidang itu selama bertahun-tahun,” tambahnya.

Tak hanya sekadar bicara, Ernest juga memberi contoh nyata. Di akun Instagram pribadinya, ia rutin berbagi ulasan buku dan menjalankan program “3 Buku di Tanggal 1.” Lewat program ini, setiap awal bulan ia membagikan tiga buku untuk para pengikutnya, sebagai bentuk ajakan agar literasi tumbuh dari kebiasaan kecil namun konsisten.

Meski tantangan budaya membaca di Indonesia masih besar, Ernest optimistis. “Kita sebenarnya punya semangatnya kok. Tinggal bagaimana semangat ini dipupuk,” katanya.

Semangat itu pula yang coba dihidupkan lewat Pesta Literasi Indonesia 2025. Tahun ini, festival literasi akan digelar di 12 kota: Medan, Pekanbaru, Padang, Bogor, Garut, Pontianak, Magelang, Malang, Makassar, Manado, Ambon, dan Jayapura. Rangkaian kegiatannya mencakup diskusi, membaca bersama, lokakarya menulis, pentas musik, kumpul komunitas, hingga donasi buku.

Ketua penyelenggara, Amie Puspahadi, berharap program ini bisa menggerakkan masyarakat untuk membaca, menulis, sekaligus berbagi cerita.

Karena pada akhirnya, seperti yang ditegaskan Ernest, literasi bukan sekadar tentang angka atau statistik. Literasi adalah gerakan. Gerakan kecil yang berawal dari satu buku, satu halaman, dan satu pembaca tapi punya kekuatan untuk melawan kebodohan bersama-sama.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved