Erdogan Siap Mengirimkan Tentara Turki ke Israel untuk Bantu Palestina
Tanggal: 31 Jul 2024 10:00 wib.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu (28/7) menyatakan kesiapannya mengirimkan tentara Turki ke Israel untuk membantu rakyat Palestina. Tindakan tersebut diambil sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan nyaris 40 ribu jiwa, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
Sejak serangan Israel terhadap Gaza pada Oktober lalu, Erdogan kerap mengkritik keras tindakan Israel. Beliau juga kembali menyebutkan partisipasi tentara Turki dalam operasi di Libya dan Nagorno-Karabakh di Azerbaijan sebagai bentuk bantuan untuk menyelesaikan konflik.
Dalam pidatonya mengenai industri pertahanan Turki, Erdogan menegaskan tekad Turki untuk mengambil langkah serupa dalam membantu Palestina. Beliau menegaskan bahwa Turki harus menguatkan diri agar dapat melindungi Palestina, dan menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi Turki untuk tidak mengambil tindakan tersebut.
Pasca pernyataan tersebut, Partai AK yang berkuasa di Turki belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana kirimnya tentara ke Israel. Sementara itu, Israel sebagai pihak yang diancam belum memberikan tanggapan terkait hal ini.
Pada 2020, Turki telah mengirimkan pasukan militer ke Libya untuk mendukung pemerintahan nasional yang diakui PBB di sana. Keterlibatan Turki dalam konflik Libya turut mendapat dukungan dari PM Libya, Abdulhamid al-Dbeibah.
Di Azerbaijan, Turki sebelumnya tidak terlibat langsung dalam konflik Nagorno-Karabakh, namun pada 2023, Turki menyatakan kesiapannya untuk menggunakan segala cara demi mendukung Azerbaijan dalam konflik tersebut.
Tindakan Erdogan yang menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan tentara ke Israel adalah suatu langkah baru dalam upaya Turki dalam membantu menyelesaikan konflik di Timur Tengah. Beliau juga telah mencatat sejarah partisipasi Turki dalam konflik di Libya dan Azerbaijan sebagai landasan bahwa Turki mampu dan siap untuk terlibat dalam konflik di luar wilayahnya. Hal ini tentunya akan menimbulkan dampak serta permasalahan tersendiri dalam tatanan geopolitik regional.