Energi Fosil Masih Jadi Raja, Transisi ke Energi Terbarukan Masih Terhambat!
Tanggal: 15 Mei 2025 19:41 wib.
Tampang.com | Indonesia, sebagai negara dengan sumber daya energi fosil yang melimpah, masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Padahal, perubahan iklim global menuntut transisi ke energi terbarukan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Meski pemerintah telah menetapkan target bauran energi terbarukan, realisasi di lapangan masih jauh dari harapan.
Dominasi Energi Fosil dalam Konsumsi Nasional
Data Kementerian ESDM menunjukkan lebih dari 60% konsumsi energi nasional masih berasal dari bahan bakar fosil, terutama batu bara yang menjadi tulang punggung pembangkit listrik.
“Ketergantungan ini menyulitkan Indonesia untuk memenuhi komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca,” kata Dr. Rahayu Wulandari, ahli energi terbarukan.
Hambatan Transisi Energi
Faktor utama adalah investasi yang besar dan teknologi yang belum sepenuhnya siap, ditambah dengan kebijakan yang belum konsisten.
Dampak Lingkungan dan Sosial
Ketergantungan energi fosil juga membawa dampak lingkungan serius seperti polusi udara dan kerusakan ekosistem, serta berpotensi menimbulkan konflik sosial di daerah penambangan.
Solusi: Percepatan Kebijakan dan Insentif Energi Bersih
Dr. Rahayu menekankan perlunya insentif bagi pengembangan energi terbarukan, serta peningkatan kesadaran dan dukungan dari semua pihak.
“Transisi energi bukan hanya soal teknologi, tapi juga politik dan ekonomi yang harus didukung secara menyeluruh,” ujarnya.