Sumber foto: Google

Energi Bersih Digalakkan, Tapi Rakyat Miskin Masih Sulit Akses?

Tanggal: 13 Mei 2025 23:12 wib.
Tampang.com | Pemerintah Indonesia menargetkan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) mencapai 23% pada 2025. Namun di tengah ambisi besar ini, jutaan warga miskin di pelosok negeri masih kesulitan mengakses listrik yang andal, apalagi energi bersih.

Proyek Transisi Energi Terpusat di Kota Besar
Sebagian besar proyek panel surya, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, dan PLTS skala besar masih terpusat di kawasan industri atau wilayah kota. Sementara daerah terpencil justru belum sepenuhnya merasakan aliran listrik stabil.

“Energi bersih seharusnya untuk semua, bukan hanya untuk kawasan elite atau proyek bisnis,” tegas Rini Kurnia, peneliti energi dari LSM Institute for Equitable Transition (IET).

Akses Energi Masih Jadi Masalah Struktural
Di banyak desa, listrik masih hidup-mati, bahkan belum menjangkau seluruh rumah. Saat warga kota bicara energi hijau dan kendaraan listrik, sebagian warga lain masih menyalakan lampu dari genset diesel atau lilin.

“Transisi ini terasa timpang. Sebagian melompat ke masa depan, sebagian tertinggal di masa lalu,” kata Rini.

Subsidi Energi Dinilai Belum Tepat Sasaran
Pemerintah masih mengandalkan subsidi energi fosil untuk menjaga harga BBM dan listrik, namun banyak ahli menilai subsidi tersebut belum diarahkan untuk mempercepat akses energi bersih bagi kelompok rentan.

“Subsidi bisa dialihkan untuk memberi insentif panel surya rumah tangga di desa atau jaringan mikrogrid. Itu lebih adil dan berkelanjutan,” tambah Rini.

Keadilan Energi Harus Jadi Agenda Utama
Transisi energi yang hanya fokus pada target angka dan investasi besar tidak akan membawa keadilan jika rakyat kecil tak ikut menikmati hasilnya. Pemerintah harus mengintegrasikan keadilan energi dalam kebijakan dan regulasi.

“Energi bukan hanya soal daya dan tegangan, tapi tentang kehidupan yang layak dan kesempatan yang merata,” tutup Rini.

Energi untuk Masa Depan Tak Boleh Meninggalkan Siapa pun
Jika energi bersih hanya bisa diakses oleh kalangan menengah atas, maka kita sedang membangun masa depan yang tidak adil. Energi untuk semua harus jadi dasar dari setiap kebijakan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved