Sumber foto: iStock

Ekspor 'Narkoba' Kratom Mulai Buka-bukaan, Produksi Bakal Digenjot

Tanggal: 23 Jun 2024 19:05 wib.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengusulkan peningkatan budidaya tanaman kratom untuk menjaga kualitas produksi dan meningkatkan harga jual. Saat ini, para petani yang melakukan ekspor tanaman kratom dinilai menghasilkan kualitas yang kurang baik, sehingga menyebabkan penurunan harga jual secara signifikan.

Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa budi daya tanaman kratom perlu ditingkatkan standar kualitasnya, baik dari segi ekonomi maupun kuantitasnya. Kementerian Pertanian saat ini sedang menunggu keputusan terkait regulasi tata kelola tanaman kratom sebagai jenis tanaman hutan. Dia juga menyampaikan rencana pembinaan dan pembentukan korporasi untuk menata kualitas tanaman kratom yang akan dilakukan di bawah naungan Kementerian Pertanian.

Keputusan rapat Presiden Joko Widodo menyetujui pemerintah melakukan tata kelola dan tata niaga tanaman kratom guna mengatur standar kualitas untuk keperluan perdagangan ekspor. Hal ini juga akan meminta pengusaha yang berkecimpung dalam perdagangan tanaman kratom untuk mendaftarkan diri ke Kementerian Perdagangan.

Selain itu, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mencatat bahwa kualitas kurang baik dari kratom telah mempengaruhi pasar ekspor, bahkan menyebabkan penolakan produk Indonesia oleh negara tujuan ekspor karena mengandung bakteri ecoli, salmonela, dan logam berat.

Sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah ini, pemerintah tengah berupaya untuk mengatasi permasalahan kualitas kratom dengan mengatur tata niaga dan memperkenalkan standarisasi. Hal ini dilakukan agar kratom produksi Indonesia dapat memenuhi standar kualitas yang diakui secara internasional dan diharapkan dapat memperbaiki reputasi kratom Indonesia di pasar ekspor.

Pemberlakuan regulasi dan standar kualitas ini diharapkan juga akan menjaga keberlangsungan usaha para petani dan pengusaha dalam perdagangan tanaman kratom. Selain itu, dengan adanya upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, diharapkan juga dapat mendongkrak industri kratom sebagai komoditi ekspor yang mendatangkan devisa negara.

Pentingnya upaya dalam meningkatkan budidaya, tata niaga, dan tata kelola tanaman kratom juga menjadi sorotan dalam rapat Presiden Joko Widodo. Di samping itu, Presiden juga meminta pengawasan yang lebih ketat terhadap produksi dan perdagangan tanaman kratom agar tidak mudah disalahgunakan dan memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan.

Sebagai bagian dari upaya pengawasan, Menteri Pertanian juga menegaskan bahwa pembinaan dan pembentukan korporasi akan membantu menata kualitas dan kuantitas produksi tanaman kratom. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh rantai nilai industri kratom, mulai dari petani hingga pedagang, serta mengatasi masalah kualitas yang telah menjadi perhatian utama dalam perdagangan ekspor kratom.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved