Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, DPR Soroti Peran Aktif Pemerintah dalam Pemberdayaan Masyarakat
Tanggal: 7 Agu 2025 09:59 wib.
Anggota Komisi VI DPR RI, Imas Aan Ubudiyah, menegaskan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen pada kuartal II 2025 bukan hanya hasil dari geliat industri dan investasi skala besar, melainkan juga berkat peran aktif pemerintah dalam memberdayakan sektor akar rumput. Menurutnya, kontribusi nyata pemerintah dalam menghidupkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), koperasi, serta sektor informal menjadi tulang punggung yang menopang kekuatan ekonomi nasional.Imas menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kebijakan inklusif dan sinergi lintas kementerian/lembaga yang mampu menyasar langsung ke lapisan bawah masyarakat. Program seperti pelatihan vokasional, peningkatan kapasitas pelaku usaha kecil, serta berbagai bentuk fasilitasi pembiayaan dinilai berhasil memberikan dampak nyata terhadap produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Ia menekankan bahwa strategi tersebut perlu terus diperkuat agar tidak sekadar menjadi stimulus jangka pendek.Namun, ia juga mengingatkan bahwa menjaga pertumbuhan ekonomi tidak cukup dengan pendekatan temporer. Menurutnya, perlu ada pergeseran ke arah pemberdayaan yang sistematis dan berbasis wilayah. Ia menyarankan agar setiap daerah memiliki peta jalan pembangunan sendiri yang berbasis pada potensi lokal. Dengan dukungan infrastruktur teknologi dan akses pasar, pendekatan ini diyakini akan menciptakan pemerataan pembangunan dan menghindari ketimpangan antarwilayah.Lebih lanjut, Imas menyoroti pentingnya reformulasi kebijakan fiskal yang lebih pro-rakyat. Ia mendorong adanya peningkatan anggaran untuk program pemberdayaan desa dan wilayah terpencil. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang ideal adalah pertumbuhan yang merata, bukan hanya dinikmati oleh kelompok atau daerah tertentu. Pemerintah, tegasnya, harus memastikan bahwa hasil pembangunan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.Ia juga meminta agar Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat meningkatkan koordinasi dengan kementerian teknis dan pemerintah daerah. Kolaborasi yang solid dinilai penting agar setiap program tidak hanya tereksekusi secara administratif, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat. Menurutnya, pemberdayaan masyarakat harus menjadi ruh utama dalam setiap kebijakan pembangunan ke depan.Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Agustus 2025 merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year) pada kuartal II 2025, dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp5.947 triliun. Angka ini menjadi indikator penting bahwa pemulihan ekonomi nasional terus berlangsung, meskipun tantangan ke depan dinilai masih kompleks dan memerlukan upaya berkelanjutan dari berbagai pihak.