Drone Elang Hitam Karya PTDI Sukses Melakukan Uji Coba Penerbangan

Tanggal: 31 Jul 2025 07:45 wib.
Pesawat tanpa awak (drone) Elang Hitam buatan dalam negeri karya PT Dirgantara Indonesia (PTDI) resmi menjalani uji terbang pada Senin, 28 Juli, di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Drone jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) tersebut diuji untuk mengukur kemampuan jelajah serta kecanggihan teknologi yang tertanam di dalamnya. Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Mohammad Arif Faisal, menyampaikan bahwa uji terbang ini menjadi pembuktian penguasaan teknologi penting seperti desain sistem, kendali otomatis, dan komunikasi jarak jauh pada pesawat tanpa awak kelas MALE. Elang Hitam dirancang untuk menjalankan misi pengawasan dan intelijen dengan daya tahan hingga 24 jam serta kemampuan terbang di ketinggian mencapai 20.000 kaki. Tak hanya untuk keperluan militer seperti pengintaian wilayah dan aktivitas musuh, drone ini juga dapat digunakan untuk misi kemanusiaan, misalnya dalam penanganan bencana dan pencarian korban di lokasi sulit dijangkau. Selama pengujian, drone ini dikawal oleh pesawat Kodiak milik PTDI guna memantau performa dan kemampuan terbang Elang Hitam secara langsung di udara.

Arif juga menegaskan bahwa keberhasilan uji coba ini bukan hanya tonggak teknis, tetapi juga menjadi simbol kemandirian Indonesia dalam mengembangkan teknologi pertahanan canggih. Ia berharap momentum ini dapat meningkatkan kepercayaan diri industri pertahanan nasional sekaligus menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia mampu bersaing sejajar dengan negara-negara maju dalam bidang teknologi pesawat tanpa awak. Elang Hitam sendiri merupakan hasil kerja panjang dari konsorsium yang dibentuk sejak 2017, terdiri atas Kementerian Pertahanan, BPPT (kini menjadi bagian dari BRIN), TNI AU, Institut Teknologi Bandung, PT DI, dan PT Len Industri, lalu pada 2019 bergabung pula LAPAN. Pada tahun yang sama, PT DI dan BPPT berhasil membangun kerangka awal drone dan memperkenalkannya ke publik di hanggar PT DI. Namun proyek ini sempat mengalami hambatan, termasuk kegagalan uji coba pada 2021 dan keputusan BRIN di tahun 2020 yang mengalihkan fokus Elang Hitam dari versi militer menjadi drone sipil, karena keterbatasan dalam penguasaan teknologi inti. Meski demikian, harapan kembali menyala pada Oktober 2024 saat Rapat Pleno KKIP memutuskan bahwa pengembangan drone untuk keperluan militer akan dilanjutkan kembali, dan PT DI kembali memegang peran utama sebagai integrator utama dalam pengembangan Elang Hitam untuk memperkuat pertahanan udara nasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved