Sumber foto: Google

Donald Trump Berjanji Membuat AS Pusat Crypto dan Bitcoin Terbesar Dunia

Tanggal: 29 Jul 2024 09:51 wib.
Calon presiden dari Partai Republik Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan visinya untuk menjadikan AS sebagai pusat crypto dunia dan adikuasa bitcoin, Sabtu (27/7/2024).

Menghadiri Konferensi Bitcoin di Nashville, Tennessee, Trump menyatakan keinginannya agar semua produksi kripto, termasuk penambangan, pencetakan, dan pembuatan, dilakukan di AS semata. Menurutnya, jika kripto akan menjadi penentu masa depan, AS harus memimpin jalannya dan tidak boleh ketinggalan dalam industri ini. Hal ini sejalan dengan upayanya untuk memastikan ketahanan ekonomi dan keunggulan teknologi AS di tingkat global. Lebih lanjut, Trump menegaskan bahwa visinya adalah membuat AS menjadi pemimpin dalam teknologi, sains, manufaktur, kecerdasan buatan (AI), dan luar angkasa, serta memastikan kemandirian energi untuk mendukung pertumbuhan industri kripto di AS.

Pernyataan Trump tersebut juga merupakan bentuk kebanggaannya karena Partai Republik adalah partai besar pertama yang menerima sumbangan dalam bentuk bitcoin dan kripto. Hal ini mencerminkan keyakinannya bahwa bitcoin akan menjadi aset paling berharga di dunia dalam waktu 15 tahun mendatang, bahkan melebihi nilai saham perusahaan raksasa seperti ExxonMobil.

Meskipun penambangan bitcoin dikritik karena mengonsumsi banyak energi, Trump optimis bahwa AS akan mampu menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dibutuhkan oleh industri kripto, sehingga keberlangsungan pertumbuhan sektor ini tidak akan merugikan ketersediaan energi bagi masyarakat AS.

Selain itu, Trump juga menyoroti regulasi cryptocurrency yang dijalankan oleh pemerintahan Joe Biden. Menurutnya, pemerintahan saat ini telah melancarkan perang terhadap crypto dan bitcoin dengan kebijakan yang membatasi layanan keuangan, menghambat transaksi keuangan, dan menekan kemajuan teknologi blockchain. Trump menganggap tindakan ini sebagai bentuk penindasan terhadap kebebasan ekonomi dan inovasi teknologi yang seharusnya didukung oleh AS.

Terkait dengan kritik terhadap Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang dianggapnya "radikal kiri" dan menentang pengembangan industri kripto, Trump menegaskan bahwa pemikiran ini tidak sejalan dengan visi masa depan AS yang ingin memimpin dalam teknologi keuangan digital. Dia juga mengecam Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) yang dinilainya telah merugikan perkembangan bitcoin dengan kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebebasan, kedaulatan, dan inovasi teknologi blockchain.

Menurut Trump, jika Partai Republik tidak memenangkan pemilu, maka hal tersebut akan berdampak buruk bagi masa depan negara. Dia menegaskan komitmennya kepada komunitas Bitcoin bahwa jika terpilih sebagai presiden, pemerintahan Biden-Harris yang dianggapnya anti-crypto akan berakhir. Ini merupakan bagian dari strategi politiknya untuk menarik dukungan dari penggemar cryptocurrency dalam pemilihan presiden.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved