Sumber foto: website

Dokter Aulia Risma Disebut Dipalak Puluhan Juta, Guru Besar FK Undip Ungkap Fakta Mengejutkan

Tanggal: 3 Sep 2024 19:14 wib.
Dokter Aulia Risma Lestari mendapat tuduhan dipalak puluhan juta oleh senior di lingkungan PPDS FK Undip. Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip), Zainal Muttaqin, pada masa PPDS, Aulia bertugas sebagai pengelola iuran dari teman-teman seangkatannya. Uang yang terkumpul sekitar Rp30 juta per bulan tersebut digunakan untuk makanan mahasiswa PPDS Anestesi.

Menurut Zainal, Aulia adalah pengelola dan penanggung jawab angkatan, yang mengumpulkan uang dari rekan-rekan seangkatannya, bukan untuk senior-seniornya, tetapi untuk keperluan makanan mereka sendiri. Hal ini disampaikan Zainal, yang juga merupakan ahli bedah syaraf terkemuka di Indonesia, setelah mengikuti Apel Pagi dan Kegiatan Simpatik Bersama Membangun Pendidikan yang Bermartabat di FK Undip, Kampus Tembalang, Kota Semarang, pada Senin (2/9/2024).

Zainal menjelaskan bahwa uang sejumlah puluhan juta rupiah tersebut merupakan iuran dari mahasiswa semester pertama. Selama satu semester, mereka iuran sebesar Rp3 juta per bulan. Penerimaan PPDS FK Undip dilakukan setiap semester, bukan setiap tahun. Menurut dokter Zainal, para mahasiswa yang semester pertama yang mengumpulkan iuran tersebut berjumlah sekitar 10 hingga 12 orang. Dengan iuran sebesar Rp3 juta per bulan, uang tersebut dipergunakan untuk biaya makan sekitar 84 orang, selama masa satu semester atau 6 bulan. Iuran ini dilakukan oleh satu angkatan, bukan per orang.

Lebih lanjut, dokter Zainal menjelaskan bahwa teknis pengumpulan uang tersebut bertujuan untuk membeli kebutuhan makanan. Dia menjelaskan bahwa dokter residen memiliki jadwal yang sangat padat, sehingga tidak semua dari mereka bisa istirahat pada waktu yang bersamaan. Uang yang mereka kelola merupakan uang mereka sendiri, bukan diatur oleh senior atau departemen. Hal ini disesuaikan dengan kesepakatan tiap bagian, karena siklus kerja tiap departemen tidaklah sama.

Zainal merespons pernyataan Kemenkes mengenai tuduhan bahwa dr. Aulia Risma Lestari dipalak puluhan juta oleh senior. Ia menyayangkan adanya pendapat seperti itu, namun tak menyangkal adanya perilaku bullying di antara mahasiswa PPDS. Menurutnya, bullying memang ada dan merupakan perilaku yang salah hingga dapat dianggap sebagai perbuatan pidana bagi individu pelakunya. Namun, ia menekankan bahwa itu bukan perilaku institusi. Meskipun demikian, Zainal menyayangkan penutupan PPDS FK Undip di RSUP Kariadi oleh Kemenkes, karena menurutnya tindakan ini tidak menyelesaikan masalah, tetapi justru menimbulkan masalah baru dan menghambat pendidikan. Menurutnya, saat ini kebutuhan akan banyak dokter spesialis sangatlah penting, sehingga penutupan tersebut akan menimbulkan dampak yang merugikan.

Rentetan kejadian bermula ketika seorang dokter yang juga mahasiswa PPDS Anestesi FK Undip, dr. Aulia Risma Lestari, ditemukan meninggal dunia di kosnya di Kota Semarang pada 12 Agustus 2024 malam. Polisi menemukan beberapa bukti, termasuk dugaan perundungan yang dialaminya. Para warganet juga turut memberikan informasi di media sosial terkait kejadian tersebut dan apa yang terjadi di RSUP dr Kariadi – PPDS Anestesi FK Undip.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved