Ditembak Mati: Anggota OPM di Paniai Ternyata Desertir TNI
Tanggal: 18 Jun 2024 09:38 wib.
Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang ditembak mati aparat gabungan TNI dan Polri di Paniai, Papua Tengah, ternyata bekas anggota TNI. Nama desertir yang bergabung dengan kelompok separatis itu adalah Danis Murib. Panglima Komando Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) III Letjen TNI Richard Tampubolon mengklaim langkah pihaknya menembak mati Danis Murib dapat melemahkan gerakan OPM.
Dia mengatakan hal ini dapat berdampak pada stabilitas keamanan. Richard mengungkapkan Danis Murib adalah prajurit TNI berpangkat prajurit dua (Prada). Dia sebelumnya merupakan anggota Satgas Yonif 527/Baladibya Yudha Kodam V/Brawijaya. Kejadian ini terjadi dalam konteks konflik yang berkepanjangan antara aparat keamanan dan gerakan separatis OPM (Organisasi Papua Merdeka) di wilayah Papua.
Berdasarkan foto, Danis yang saat itu masih menjadi prajurit TNI AD terlihat memakai baju loreng TNI lengan pendek. Danis juga mengenakan celana loreng lalu berfoto sambil memasukkan tangan di saku celana sembari tersenyum. Sementara foto lainnya menunjukkan Danis pascabergabung dengan OPM. Danis tampak menggunakan baju lengan panjang berwarna hitam dan celana pendek.
Dalam konteks konflik Papua, insiden ini menjadi gambaran nyata akan kompleksitas situasi di wilayah tersebut. Danis juga menggunakan kalung berwarna kuning hitam. Terlihat, di samping Danis ada senjata api laras panjang. Danis memiliki rambut pendek dan berewok."Terkonfirmasi beridentitas Danis Murib," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) III Letjen TNI Richard Tampubolon dalam keterangannya, Senin (17/6/2024).
Sebelumnya diberitakan, aparat awalnya melakukan penggerebekan terhadap markas KKB di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Jumat (14/6). Aparat selanjutnya melakukan penyisiran di markas KKB hingga menemukan mayat Danis Murib. Di sisi lain, para aktivis hak asasi manusia mengecam tindakan kekerasan yang dianggap melanggar hak asasi manusia.
Hal ini juga menunjukkan perlunya solusi yang komprehensif dalam menyelesaikan konflik di Papua. Pendekatan yang hanya berfokus pada tindakan keras terhadap kelompok separatis tidak akan memberikan solusi jangka panjang. Pembangunan, pemberdayaan masyarakat, serta dialog antara pemerintah dan kelompok-kelompok masyarakat Papua menjadi kuncinya.
Kondisi Papua yang kaya akan sumber daya alam, namun masih tertinggal dari segi pembangunan serta ketimpangan sosial-ekonomi menjadi latar belakang dari konflik ini. Sebagai bagian dari NKRI, pembangunan Papua harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah, dengan memperhatikan aspek keadilan, kesejahteraan, dan keamanan bagi seluruh warga Papua.
Dengan demikian, insiden ditembak mati anggota OPM di Paniai yang sebelumnya merupakan desertir TNI menjadi cerminan dari kondisi konflik yang kompleks di Papua. Solusi jangka panjang yang melibatkan berbagai pihak, serta memperhatikan aspek pembangunan dan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci dalam menyelesaikan konflik ini. Keberlanjutan upaya perdamaian dan pembangunan di Papua menjadi tugas bersama bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia.