Dior: Di Balik Kemewahan, Tersembunyi Kontroversi
Tanggal: 15 Jul 2024 19:29 wib.
Merek fashion ternama asal Prancis, Dior, kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, bukan karena koleksi terbarunya yang memukau, melainkan serangkaian kontroversi yang mengguncang citra brand mewah tersebut.
1. Kontroversi Harga dan Kualitas
Baru-baru ini, sebuah laporan investigasi dari media Korea Selatan, JTBC, mengungkap fakta mengejutkan tentang biaya produksi tas Dior. Tas yang dijual dengan harga selangit, dibanderol hingga Rp46 juta, ternyata hanya memiliki biaya produksi senilai Rp980 ribu. Hal ini memicu kecaman publik yang mempertanyakan etika bisnis Dior dan kesenjangan harga yang tidak proporsional.
Banyak yang merasa dirugikan karena Dior dianggap tidak transparan dalam menyampaikan informasi tentang biaya produksi dan melabeli produknya dengan harga yang jauh melebihi nilai sebenarnya.
2. Tuduhan Eksploitasi Buruh
Di balik gemerlap kemewahan Dior, terungkap pula tuduhan eksploitasi buruh di pabrik-pabrik yang memproduksi produknya. Sebuah laporan dari organisasi nirlaba Fair Labor Association (FLA) menemukan bahwa para pekerja di pabrik Dior di Vietnam harus bekerja lembur berlebihan dengan upah yang rendah dan minim tunjangan kesehatan.
Temuan ini semakin memperparah citra Dior di mata publik, yang mulai meragukan komitmen brand ini terhadap praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab.
3. Kontroversi Budaya dan Rasial
Dior juga tidak luput dari kontroversi terkait budaya dan ras. Pada tahun 2021, Dior dikecam karena meluncurkan iklan yang menampilkan model dengan pose menyipitkan mata, yang dianggap menyinggung dan rasis terhadap orang Asia.
Di tahun 2022, Dior kembali dihujat karena foto seorang wanita berwajah oriental dengan riasan mata yang dinilai memperkuat stereotip negatif terhadap orang Asia. Kejadian ini menunjukkan kurangnya sensitivitas Dior terhadap isu-isu budaya dan rasial.
Dampak Kontroversi
Kontroversi-kontroversi ini telah memberikan dampak negatif bagi citra Dior. Banyak konsumen yang mulai memboikot produk Dior dan mempertanyakan kredibilitas brand ini sebagai brand mewah yang bertanggung jawab.
Langkah Dior
Menyadari dampak negatif dari kontroversi ini, Dior telah mengambil beberapa langkah untuk memperbaiki citranya. Dior telah meminta maaf atas pelanggaran yang dilakukan dan berjanji untuk meningkatkan transparansi dan etika bisnisnya.
Dior juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerjanya dan lebih sensitif terhadap isu-isu budaya dan ras.