Sumber foto: google

Dilema Kesehatan Gratis: Warga Lebak Takut Memeriksakan Diri

Tanggal: 12 Feb 2025 06:37 wib.
Program pemeriksaan kesehatan gratis (CKG) yang dimulai pada 10 Februari 2025, masih mengalami sepi peminat di Kabupaten Lebak, Banten. Banyak warga mengekspresikan ketidakberminatan mereka untuk memanfaatkan layanan ini dengan berbagai alasan. Salah satu penyebab utama adalah ketakutan akan kemungkinan terjadinya diagnosis penyakit yang tidak mereka ketahui sebelumnya. 

Fariz, seorang pemuda berusia 29 tahun yang berasal dari Kalanganyar, mengungkapkan bahwa ia memilih untuk tidak mendatangi puskesmas terdekat meskipun seharusnya ia memenuhi kriteria untuk mengikuti program tersebut. "Saya merasa takut jika hasil pemeriksaan tidak sesuai harapan, itu hanya akan menambah kecemasan saya," ujar Fariz saat ditemui di Alun-alun Rangkasbitung pada Selasa (11/2/2025). Selain itu, ia merasa kondisi kesehatan saat ini baik-baik saja, sehingga tidak merasa perlu untuk melakukan pemeriksaan. "Jika saya merasa demam, baru akan pergi ke klinik. Saat ini saya sehat, jadi rasanya tidak ada urgensi," tambahnya.

Aminah, seorang wanita berusia 26 tahun dari Kalanganyar, juga berbagi pandangan yang serupa. Ia mengaku belum tertarik untuk memanfaatkan layanan CKG, karena merasa dalam keadaan sehat. "Selama ini saya merasa sehat, jadi saya tidak merasa perlu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan," tuturnya ketika ditemui di Puskesmas Kalanganyar. Ia lebih memilih menggunakan pengobatan tradisional atau obat-obatan yang dijual di warung saat merasakan gejala tidak enak badan. "Biasanya saya hanya mengerik atau minum obat herbal. Saya ke puskesmas hanya untuk mengantar tetangga," jelasnya dengan nada santai.

Kepala Puskesmas Kalanganyar, Yopi Yulianti, mencatat tingginya kadar ketidaksadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan. Sekalipun layanan kesehatan tersedia, warga seringkali berpikir bahwa pemeriksaan kesehatan hanya diperlukan untuk anak-anak dan balita di posyandu. "Pola pikir ini sangat umum di masyarakat. Mereka cenderung menilai bahwa fasilitas kesehatan hanya diperuntukkan bagi anak-anak. Faktanya, sekarang layanan kesehatan sudah mencakup semua kelompok usia. Namun, banyak di antara mereka lebih memilih untuk menunggu hingga merasakan sakit," papar Yopi.

Hingga saat ini, belum ada satu pun warga yang datang ke Puskesmas Kalanganyar untuk memanfaatkan program CKG. Fenomena ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala masih perlu ditingkatkan, terutama di tengah kemudahan akses layanan kesehatan gratis yang disediakan oleh pemerintah. Terlepas dari kesadaran yang rendah, program ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengenali kondisi kesehatan mereka sedari dini, sehingga dapat mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Masyarakat diharapkan untuk lebih terbuka terhadap pemeriksaan kesehatan, agar kesehatan mereka tidak hanya bergantung pada perasaan saja.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved