Dikepung Banjir Rob, Tanggul Laut Demak Akan Diperpanjang 10 Kilometer
Tanggal: 13 Jun 2025 14:44 wib.
Pemerintah Kabupaten Demak mengambil langkah signifikan untuk mengatasi masalah banjir rob yang semakin meresahkan. Dalam upaya menangani permasalahan ini, pembangunan tanggul laut yang ada akan diperpanjang dengan rencana pembangunan giant sea wall sepanjang 10 kilometer. Proyek ambisius ini diperkirakan akan menelan biaya hingga Rp 1,7 triliun, sebuah investasi besar yang menggambarkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi dampak perubahan iklim dan kondisi geologis yang mempengaruhi kawasan pesisir.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, mengungkapkan rencana ini setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, pada Kamis, 13 Juni 2025. Pertemuan tersebut difokuskan pada pembahasan mengenai banjir rob yang telah mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat Kabupaten Demak. "Kami sampaikan terkait penambahan giant sea wall untuk tanggul," ujar Taj Yasin, menegaskan komitmen pemerintah dalam melindungi wilayah pesisir dari ancaman banjir rob.
Saat ini, proyek pembangunan tanggul laut tengah berjalan di Kecamatan Sayung, yang merupakan salah satu wilayah paling parah terdampak oleh banjir rob. Tanggul laut yang dibangun di daerah ini juga berfungsi ganda sebagai jalan tol Semarang-Demak, dengan total panjang mencapai 6,7 kilometer. Rencananya, tahap awal dari proyek ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada awal tahun depan, yang diharapkan dapat menanggulangi masalah banjir rob di kawasan tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kampung di pesisir Kabupaten Demak merasakan dampak yang sangat buruk akibat banjir rob. Beberapa daerah, seperti Desa Bedono di Kecamatan Sayung, bahkan telah mengalami hilangnya tempat tinggal akibat abrasi yang semakin parah. Penduduk terpaksa meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka, berpindah ke lokasi yang lebih aman.
Meski dalam keadaan yang sangat memprihatinkan, masih ada warga yang memilih untuk bertahan di daerah yang terendam. Di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, mereka hidup di rumah panggung yang dibangun di atas genangan air laut. Antar rumah di wilayah ini terhubung melalui jembatan kayu, menciptakan gambaran kehidupan yang unik di tengah bencana alam yang melanda.
Kondisi jalan nasional di jalur pantai utara, atau yang lebih dikenal sebagai Pantura Semarang-Demak, juga terimbas langsung oleh banjir rob. Selama lebih dari sebulan, jalan ini terendam air, menimbulkan kemacetan yang signifikan pada jalur utama yang terkategori sibuk ini. Imbas banjir rob tidak hanya dirasakan oleh pengguna jalan, tetapi juga mengganggu perekonomian dan mobilitas masyarakat di wilayah tersebut.
Tidak hanya lokasi pesisir, banjir rob juga merambah ke bagian selatan Pantura, merendam pemukiman serta lahan pertanian yang dapat mencakup kilometer ke arah selatan. Fenomena alam ini telah mengingatkan kita akan perlunya langkah-langkah strategis dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan yang disebabkan oleh perubahan iklim, untuk melindungi masyarakat dan lingkungan di sekitar kita.