Sumber foto: website

Diduga Diputusin Kekasih, Pemuda Ini Nekat Gantung Diri di Indekos

Tanggal: 10 Nov 2024 05:38 wib.
Seorang pemuda berinisial AS (23) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah pintu kamar mandi di sebuah indekos di Jalan TB. Simatupang Gg. H. Biul RT 3/1, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/11/2024) dini hari.

Kompol Anggiat Sinambela, Kapolsek Pasar Minggu, menjelaskan bahwa kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh seorang saksi yang memberikan informasi kepada Mapolsek bahwa seseorang nekat melakukan bunuh diri.

Menurut Anggiat, saksi tersebut bernama ER, dan dia masih berkomunikasi melalui pesan WhatsApp dengan korban sekitar pukul 03.00 WIB. Namun, ER mendapatkan pesan suara (voice note) yang berisi permintaan agar jasad korban dibawa pulang ke ibunya. Hal ini mencurigakan ER, sehingga ia pergi ke indekos korban yang sesuai dengan informasi yang sebelumnya diberikan.

Setibanya di lokasi, ER bertanya kepada tetangga kos, "Kosan Andik di mana?" Tetangga tersebut menunjuk ke arah atas, yang kemudian membuat ER naik ke lantai atas. Di sana, dia menemukan korban yang telah terikat dengan menggunakan tali di pintu kamar mandi. ER berteriak meminta pertolongan.

Warga lain yang juga berada di lokasi membantu untuk memotong tali yang mengikat leher korban menggunakan korek. Meskipun tali berhasil terlepas, namun setelah dicek denyut nadi korban, kondisinya tidak menunjukkan perubahan.

Merasa khawatir, mereka segera membawa korban ke Rumah Sakit Fatmawati. Namun, upaya penyelamatan nyawa korban tidak berhasil, meskipun tim medis telah berusaha keras.

Anggiat kemudian mengemukakan dugaan bahwa motif dari tindakan nekat bunuh diri ini adalah karena korban diduga putus cinta oleh kekasihnya.

"Kemungkinan besar motifnya adalah karena diputuskan oleh kekasihnya," ujarnya.

Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, kasus bunuh diri di Indonesia terus mengalami peningkatan. Dari segi distribusi, mayoritas kasus bunuh diri terjadi di wilayah perkotaan, dengan persentase tertinggi khususnya di daerah metropolitan.

Penyebab bunuh diri dapat bermacam-macam, namun masalah hubungan percintaan seringkali menjadi pemicu utama. Selain itu, tekanan psikologis akibat tuntutan pekerjaan, masalah keuangan, dan stres akademis juga dapat memengaruhi seseorang untuk mengakhiri hidupnya.

Faktor-faktor seperti kurangnya kesadaran akan kesehatan mental juga turut berperan dalam peningkatan angka kasus bunuh diri di Indonesia. Hal ini menunjukkan perlunya adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan kesehatan mental dan penanganan masalah-masalah psikologis.

Selain itu, mengenali tanda-tanda seseorang yang rentan untuk melakukan tindakan bunuh diri juga menjadi kunci dalam mencegah kasus-kasus bunuh diri. Dibutuhkan kerja sama antara individu, keluarga, dan masyarakat dalam memberikan dukungan dan perlindungan kepada orang-orang yang mengalami kesulitan psikologis.

Selain upaya preventif, pemerintah juga perlu meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental, baik melalui sarana konseling maupun intervensi medis, agar individu yang mengalami masalah psikologis dapat mendapatkan penanganan yang tepat dan tepat waktu.

Dengan adanya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, diharapkan angka kasus bunuh diri di Indonesia dapat ditekan dan masyarakat dapat lebih peduli terhadap kesejahteraan psikologis sesama. Dalam hal ini, peran serta semua pihak sangatlah penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi setiap individu.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved