Sumber foto: iStock

Diam-Diam RI Impor Deretan Barang Ini dari Israel, Apa Saja?

Tanggal: 23 Jun 2024 20:17 wib.
Indonesia merupakan negara yang telah lama menentang pendudukan Israel di wilayah Palestina. Konflik Israel-Palestina telah menjadi perhatian utama, terutama terkait hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara di tanah airnya sendiri dan hak bangsa Yahudi untuk memilih negara mereka sendiri (Israel). 

Permasalahan ini telah menjadi konflik berkepanjangan sejak berdirinya Israel pada tahun 1948. Sejumlah serangan udara dan serangan darat yang dilancarkan oleh Israel di Jalur Gaza juga telah memakan banyak korban jiwa, yang mendapatkan kecaman dari dunia internasional atas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.

Indonesia, dalam hal ini, membela hak kemanusiaan rakyat Palestina berdasarkan prinsip-prinsip Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan bahwa penjajahan dunia harus dihapuskan karena bertentangan dengan hak asasi manusia, kemanusiaan, dan keadilan. Sikap politik luar negeri independen dan aktif yang dipegang oleh Indonesia menegaskan solidaritasnya terhadap kemerdekaan bangsa yang tertindas, khususnya Palestina. 

Terkait dengan hubungan diplomatik, Indonesia tidak menjalin hubungan resmi dengan Israel. Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel kecuali jika Israel mengakui kemerdekaan Palestina. Meskipun demikian, kedua negara menjaga hubungan perdagangan, pariwisata, dan keamanan yang tenang. Secara mengejutkan, data terbaru dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan adanya peningkatan impor dari Israel ke Indonesia. 

Impor dari Israel meningkat hingga 336% secara tahunan, mencapai jumlah US$29,2 juta atau setara dengan Rp479,6 miliar selama periode Januari hingga April 2024. Sementara itu, ekspor Indonesia ke Israel mengalami penurunan sebesar 0,8% menjadi US$52,5 juta atau setara dengan Rp862,3 miliar.

Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia masih membutuhkan beberapa barang komoditas dari negara Israel. Beberapa komoditas tersebut termasuk peralatan dan suku cadang pemanas dan pendingin, boiler, suku cadang pembangkit uap atau pembangkit lainnya, serta pompa untuk cairan dan suku cadangnya. Selain itu juga ada alat untuk digunakan dengan tangan atau mesin dan peralatan serta suku cadang telekomunikasi. 

Meskipun Indonesia tidak menjalin hubungan diplomatik formal dengan Israel, namun adanya peningkatan impor barang-barang tersebut menunjukkan bahwa kedua negara masih menjaga hubungan kegiatan perdagangan. Menurut data BPS, impor komoditi dari Israel ke Indonesia selama periode Januari hingga Maret 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan.  

Ditambah lagi, Indonesia juga memperoleh manfaat dari ekspor komoditas non-barang dari Israel, terutama pada bidang jasa teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kedua negara juga telah menjalin kerja sama yang cukup aktif dalam hal pariwisata. Data-data tersebut menunjukkan bahwa meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik formal, kedua negara terus menjalin kerja sama intensif dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, pariwisata, dan teknologi informasi dan komunikasi.

Keadaan ini menegaskan bahwa meskipun Indonesia secara politis menentang pendudukan terhadap Palestina, kerja sama perdagangan, pariwisata, dan teknologi informasi dan komunikasi tetap berlangsung dengan Israel. Hal ini juga memberikan gambaran komprehensif tentang hubungan bilateral yang terjadi, yang tidak hanya terbatas pada aspek politik, tetapi juga mencakup aspek ekonomi dan sosial budaya.

Dengan adanya peningkatan impor barang-barang tersebut, Indonesia juga memanfaatkan segala yang diperlukan dari Israel untuk mendukung pembangunan dalam negeri. Meskipun Indonesia memiliki sikap politik yang konsisten dalam menentang pendudukan terhadap Palestina, namun baik impor barang-barang kebutuhan teknologi maupun kerja sama dalam bidang pariwisata menunjukkan interaksi yang berkelanjutan antara kedua negara.  

Peningkatan impor dari Israel menandakan bahwa meskipun Indonesia secara politis menentang pendudukan terhadap Palestina, namun hubungan ekonomi antara Indonesia dan Israel tetap berlangsung. Meskipun demikian, Indonesia harus terus mempertimbangkan dampak dan implikasi politik, moral, dan hukum terhadap keputusan impor dari Israel, terutama terkait dengan konflik Israel-Palestina yang belum terselesaikan.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved