Di Tanah Merah, Ridwan Kamil Membuat Sketsa Wajah Humanis Jakarta
Tanggal: 14 Nov 2024 10:13 wib.
Ridwan Kamil, calon Gubernur Jakarta, melakukan blusukan ke Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara pada Rabu (13/11/2024) dengan tujuan untuk menunjukkan arah pembangunan Jakarta yang humanis untuk warga. Kedatangannya tersebut bertujuan untuk meresapi aspirasi warga dan menghasilkan sketsa tata ruang yang dapat mengakomodir kebutuhan warga tanpa mengorbankan ruang publik yang sudah ada.
Kedatangan Ridwan Kamil disambut meriah oleh warga dengan tarian Tortor asal Sumatra Utara dan pengalungan ulos. Ridwan Kamil lalu langsung berdiskusi dengan warga setempat untuk menggali keresahan dan harapan mereka. Dalam diskusi tersebut, harapan warga terutama berfokus pada kebutuhan akan ruang bermain yang aman bagi anak-anak serta solusi terkait banjir yang kerap melanda.
Dengan nalurinya sebagai seorang arsitek, Ridwan Kamil spontan terpantik untuk merespons aspirasi warga dengan membuat sketsa. Setelah mendengarkan dengan saksama dan mengamati kondisi di sekeliling, Ridwan Kamil lantas mengambil secarik kertas dan membuat sketsa. Hasilnya adalah rencana untuk mengubah rawa yang sering kali meluber saat musim penghujan menjadi ruang terbuka hijau.
Ridwan Kamil mengemukakan, "Ternyata di kawasan padat seperti ini ada tempat kosong yang bisa dimanfaatkan. Rawa ini bisa kita fungsikan sebagai ruang terbuka hijau, anak-anak bisa bermain di sini, orang dewasa bisa senam. Selain itu, kita pertahankan fungsinya untuk menampung air.”
Pendapatnya dilanjutkan dengan, “Titik ini bisa diberdayakan, fungsi ekologis tetap ada dan malah diperkuat, tempat terbuka untuk bermain dan olahraga jadi ada. Sedih juga kalau lihat anak-anak main di aspal.
Seorang warga setempat, Agus, menjelaskan bahwa rawa di tengah permukiman tersebut sebelumnya merupakan lapangan bola yang dikenal dengan Lapangan Cobra, meski saat ini lahannya sudah berubah menjadi rawa.
Agus mengungkapkan, "Ini dulu lapangan, namanya Lapangan Cobra. Sekarang jadi rawa yang airnya enggak ngalir. Airnya tidak pernah kering meskipun kemarau, tapi pas musim hujan, banjirnya bisa sampai segini."
Ridwan Kamil kemudian menegaskan pendekatan pembangunan yang humanis, dimulai dari mendengarkan keluh-kesah warga, mencari solusi secara kreatif tanpa mengorbankan warga setempat, serta melibatkan masyarakat dalam implementasi kegiatan.
Ridwan Kamil berpendapat, “Membangun Jakarta tidak melulu memindahkan. Kita bisa merapikan, di luar negeri istilahnya kampong improvement. Waktu saya menjabat sebagai gubernur Jabar, saya melaksanakan program renovasi, nyaris 200 ribu rumah kita tata tanpa memindahkan warga.”
Dari kunjungan ini, Ridwan Kamil kembali mendapat masukan langsung dari warga tentang kondisi lingkungan sekitar. Melalui sketsa yang dibuatnya, dia berupaya untuk menciptakan solusi yang tidak hanya membangun kota secara fisik, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup bagi warga Jakarta, khususnya di Tanah Merah. Hal ini menunjukkan komitmen Ridwan Kamil dalam menciptakan Jakarta yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.
Para pendukung Ridwan Kamil pun menyambut baik langkah-langkah yang diambilnya dalam merespons aspirasi warga. Mereka pun berharap bahwa semangat humanis yang ditunjukkan Ridwan Kamil akan membawa perubahan positif bagi Jakarta, khususnya dalam hal pembangunan yang memperhatikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Dengan pendekatan yang humanis, Ridwan Kamil memberikan bukti nyata bahwa pembangunan kota haruslah melibatkan peran serta aktif masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan.
Diharapkan bahwa melalui langkah-langkah seperti yang dilakukan oleh Ridwan Kamil di Tanah Merah, pembangunan kota Jakarta akan semakin terarah, berkelanjutan, dan membawa manfaat yang nyata bagi semua masyarakat. .