Detik-Detik Penangkapan Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Pelaku Ngumpet di Loteng Pondok Kebun Warga
Tanggal: 19 Sep 2024 17:21 wib.
Kabar terbaru dari kasus pembunuhan gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari (18) di Sumatera Barat, tersangka berinisial IS akhirnya berhasil ditangkap di Daerah Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. Penangkapan tersebut dilakukan di pondok area perkebunan milik warga, tempat di mana IS bersembunyi di atas loteng.
Menurut informasi yang diperoleh, petugas berhasil menangkap tersangka sekitar pukul 15:00 WIB. Keberadaan IS terendus saat dia bersembunyi di atas loteng pondok kebun warga.
Setelah ditangkap, tersangka langsung dibawa ke Polres Padang Pariaman. Kejadian ini menimbulkan antusiasme warga, yang berbondong-bondong ingin melihat tersangka secara langsung sehingga memaksa pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan ekstra ketat.
Berdasarkan laporan sebelumnya, Nia Kurnia Sari dilaporkan hilang setelah berjualan gorengan di Korong Pasa Surau pada Jumat, 6 September 2024. Tim SAR menemukan jasad korban yang sudah tertimbun tanah pada Minggu, 8 September 2024. Korban ditemukan dalam kondisi telanjang dengan tangan terikat, menimbulkan dugaan bahwa korban telah diperkosa sebelum dibunuh.
Nia Kurnia Sari, yang baru saja menyelesaikan pendidikan menengah atasnya, memiliki harapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Harapan tersebut lantas tercermin dari perjuangan kerasnya sebagai tulang punggung keluarga, mengingat ibunya yang juga menjadi penjual gorengan keliling seringkali tak dapat berjualan karena masalah kesehatan.
Selain itu, diberitakan bahwa sebelum ditemukan tewas, Nia Kurnia Sari terakhir kali dilihat warga sekitar pukul 18:00 WIB, namun hingga pukul 20.00 WIB, Nia belum juga pulang ke rumah. Keluarga Nia akhirnya melaporkan kehilangan anak mereka kepada pihak kepolisian setelah menemukan jilbab dan hasil jualan korban berserakan.
Kepala Kepolisian Resor Padang Pariaman juga mengungkapkan bahwa kronologi penangkapan tersangka berawal dari hasil penyelidikan yang cukup intensif. Tersangka pun telah diidentifikasi sebagai pria berinisial IS sejak awal menjadi target utama dalam kasus pembunuhan ini.
Kabar penangkapan tersangka ini menjadi angin segar bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar yang sudah lama merasa khawatir sejak ia tidak kunjung pulang.
Kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan, terutama pembunuhan yang dilakukan dengan keji dan sadis, seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah, aparat kepolisian, dan masyarakat luas. Diperlukan langkah-langkah preventif yang efektif guna mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. Selain itu, pendampingan psikologis dan sosial bagi keluarga korban juga menjadi hal penting untuk mendukung proses penyembuhan mereka.