Demokrat Menyokong Riza-Marshel di Tangerang Selatan: Preferensi Pemilih kepada Calon Kota

Partai Demokrat kembali masuk ke dalam sorotan publik setelah Andi Arief, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, mengungkapkan pandangannya terkait preferensi pemilih dalam Pilkada 2024. Andi Arief menyatakan bahwa mayoritas pemilih cenderung lebih memilih sosok calon gubernur, walikota, atau bupati ketimbang calon wakilnya dalam suatu kontestasi pilkada.

Dalam konteks ini, Andi Arief menjelaskan bahwa pemilihan calon wakil wali kota Tangerang Selatan, Marshel Widianto, yang diusung oleh Partai Demokrat menjadi perhatian utama. Andi Arief menilai bahwa Ahmad Riza Patria, yang menjadi sosok cawalkot yang mendampingi Marshel, memiliki elektabilitas yang baik di Tangerang Selatan. Dia berkata, "Nanti kita lihat soal Pak Marshelnya. Orang kalau milih kan cawalkot atau cabup atau cagub. Kita percaya itu. Semoga Marshel bisa imbangi," di Kantor DPP Demokrat, Jakarta pada Sabtu (20/7).

Sementara itu, Andi Arief juga menekankan perlunya menghindari penyepelehan terhadap sosok Marshel sebagai calon wakil wali kota Tangerang Selatan. Tanpa menyebutkan nama secara langsung, Andi Arief bahkan memberikan analogi tentang seorang politikus di luar negeri yang awalnya diremehkan, namun mampu menunjukkan kinerja yang baik setelah terpilih. Perkataannya menegaskan kepercayaan Partai Demokrat terhadap Marshel sebagai calon wakil wali kota.

Lebih lanjut, Andi Arief juga menyampaikan bahwa Partai Demokrat memberikan kesempatan kepada siapa pun yang berkeinginan berbuat baik bagi masyarakat. Namun, dia juga menyatakan bahwa pemilihan seseorang yang dianggap mampu bekerja dengan baik untuk masyarakat tidak selalu menjadi jaminan bahwa orang tersebut akan benar-benar efektif setelah terpilih.

Kontroversi seputar calon wakil wali kota Tangerang Selatan, Marshel, mencuat di tengah sorotan publik. Publik, termasuk rekan seprofesinya sebagai komedian, mengungkapkan kritik terhadap Marshel karena melihat rekam jejaknya yang tidak baik.

Riza-Marshel awalnya diusung oleh Partai Gerindra untuk maju di Pilkada Kota Tangerang Selatan. Namun, mereka kini telah berhasil meraih dukungan dari Partai NasDem, PSI, dan Demokrat. Riza sendiri adalah mantan Wakil Gubernur Jakarta yang menggantikan Sandiaga Uno untuk mendampingi Anies Baswedan. Sementara itu, Marshel dikenal sebagai seorang komedian.

Informasi terkait kualifikasi dan pengalaman politik kedua calon ini menjadi penting dalam pemilihan. Kehadiran Riza sebagai mantan Wakil Gubernur Jakarta memberikan daya tarik tersendiri bagi pemilih, karena pengalaman kerjanya dalam memimpin ibu kota sebelumnya. Di sisi lain, Marshel perlu membuktikan bahwa perannya sebagai komedian tidak menghalangi kemampuannya untuk berkontribusi secara serius dalam pemerintahan.

Dengan adanya tambahan dukungan dari partai politik lain, Riza dan Marshel diharapkan mampu memperkuat basis popularitas dan kepercayaan dari masyarakat Tangsel. Hasil akhir dari dinamika politik yang berkembang tidak hanya ditentukan oleh elektabilitas seseorang, melainkan juga oleh kemampuan kandidat untuk memahami dan menjawab aspirasi yang ada di masyarakat.

Dalam proses seleksi calon, penting bagi pemilih untuk melihat berbagai aspek yang meliputi rekam jejak kehidupan, pengalaman politik, gagasan dan visi, serta kemampuan untuk merangkul keberagaman masyarakat. Kemajuan suatu daerah tidak hanya ditentukan oleh pemimpinnya, namun juga oleh sinergi dan kolaborasi yang dibangun di antara pemimpin dan masyarakatnya.

Sejalan dengan evolusi politik dan tuntutan perubahan zaman, partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepemimpinan sangat penting sebagai salah satu bentuk tanggung jawab kewarganegaraan. Keterlibatan aktif masyarakat dalam memahami dan mengkritisi kinerja para calon pemimpin didukung oleh suatu sikap kritis dan objektif yang tidak hanya melihat dari sudut pandang politik partai, melainkan dari aspek kebutuhan riil masyarakat.

Seiring dengan berbagai perubahan dinamika politik yang terjadi di Tangerang Selatan, pemilih diharapkan dapat memilih dengan cermat dan rasional, serta mempertimbangkan seluruh aspek yang menyertai, baik dari calon yang diusung maupun dari partai politik yang mendukungnya. Hal ini menjadi sangat penting dalam upaya menciptakan tatanan pemerintahan yang stabil dan berkualitas, sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.