Demo di Patung Kuda, Massa Ojol Langsung Serukan Tuntutannya
Tanggal: 29 Agu 2024 16:26 wib.
Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) mengadakan demonstrasi di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2024) untuk menuntut penurunan biaya aplikasi. Dari pantauan di lokasi, ratusan massa aksi terlihat menggunakan atribut masing-masing serta membawa bendera komunitas.
Massa aksi ojol berseru, "Hidup driver ojek online, hidup ojek online," sambutan meriah dari pengemudi lainnya terdengar memenuhi udara. Di sisi lain, para pengemudi ojek online turut meminta agar tidak terlalu besar pemotongan biaya oleh perusahaan aplikasi. Mereka mengatakan, "Jangan terlalu banyak potongan aplikasi. Sedikit-sedikit dipotong."
Sebelumnya, Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, mengungkapkan bahwa Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia memberikan dukungan terhadap aksi damai ini, selama tidak mengganggu ketertiban umum, sebagai bentuk solidaritas terhadap kesulitan yang dialami para pengemudi ojol akibat kebijakan perusahaan aplikasi.
Igun Wicaksono menambahkan, "Pihak pemerintah belum dapat memberikan banyak bantuan dalam memperjuangkan keadilan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi. Hal ini disebabkan oleh belum adanya legal standing bagi ojek online, tanpa adanya undang-undang yang mengatur secara resmi status hukum mereka. Tanpa legal standing, perusahaan aplikasi dapat bertindak sewenang-wenang tanpa solusi dari platform dan tanpa sanksi tegas dari pemerintah. Hal ini menjadi pemicu munculnya berbagai protes dari para mitra."
Menurut data statistik terbaru, jumlah pengemudi ojek online di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Fenomena ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan penetrasi internet yang semakin meluas di masyarakat Indonesia. Namun, terdapat dampak negatif yang dirasakan oleh sebagian pengemudi ojol terkait dengan kebijakan pemotongan biaya oleh perusahaan aplikasi yang dianggap terlalu besar.
Meskipun telah memberikan kebebasan kerja dan peluang penghasilan tambahan bagi sebagian masyarakat, kesejahteraan dan keadilan bagi para mitra ojol masih menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius. Berdasarkan realitas lapangan, pendapatan yang diterima oleh sebagian pengemudi ojol tidak sebanding dengan beban biaya yang harus ditanggung karena kebijakan perusahaan aplikasi. Dalam konteks inilah, keberadaan aksi demonstrasi seperti yang dilakukan di Patung Kuda, Jakarta menjadi wujud ekspresi aspirasi untuk menuntut perlindungan dan keadilan bagi para pengemudi ojol.
Permasalahan yang muncul dalam industri ojek online juga menarik perhatian internasional. Beberapa negara lain, seperti Thailand, Filipina, dan India, juga menghadapi isu serupa terkait dengan kesejahteraan pengemudi ojol dan kebijakan perusahaan aplikasi. Data-data ini mengindikasikan bahwa fenomena kesejahteraan dan keadilan dalam ekosistem ojek online bukanlah isu yang terbatas pada satu negara saja, melainkan merupakan tantangan global yang harus dihadapi dan diselesaikan.
Pada akhirnya, tindakan demonstrasi yang dilakukan para pengemudi ojol di Patung Kuda, Jakarta, tidak hanya merupakan tuntutan terhadap kebijakan perusahaan aplikasi dalam hal pemotongan biaya, tetapi juga sebagai wujud solidaritas dan kesadaran atas kesulitan yang dihadapi oleh sesama pengemudi ojol. Selain itu, hal ini juga menjadi panggilan bagi pihak terkait, termasuk pemerintah dan perusahaan aplikasi, untuk duduk bersama, mendengarkan aspirasi para mitra ojol, dan menyusun solusi yang adil, berkelanjutan, dan berpihak kepada kesejahteraan mereka.