Demi Nafkahi Sang Adik, Gadis Asal Indramayu Rela Nyamar Menjadi Laki-laki Agar Bisa Kerja Serabutan
Tanggal: 29 Mei 2024 06:31 wib.
Sebuah kisah mengharukan datang dari seorang gadis asal Indramayu bernama Sopyah Supriatin 22 tahun yang rela mengorbankan jati dirinya demi nafkahi sang adik. Tanpa disangka, kisah ini menjadi viral dan menarik perhatian banyak orang. Gadis tersebut, yang identitasnya dirahasiakan, nekat menyamar menjadi laki-laki agar bisa bekerja serabutan demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan adiknya.
Kisah ini bermula dari keterpurukan ekonomi yang dialami keluarga gadis tersebut. Sang ayah yang merupakan tulang punggung keluarga bekerja merantau ke Jakarta. Sedangkan ibunya sudah meninggal. Gadis tersebut, yang merupakan anak sulung dari dua bersaudara, merasa bertanggung jawab untuk membantu menafkahi sang adik. Namun, dengan keterbatasan kualifikasi dan pengalaman, sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di Indramayu.
Tidak mau menyerah begitu saja, gadis tersebut pun memutuskan untuk mencari pekerjaan . Namun, sayangnya, mayoritas perusahaan lebih memilih laki-laki untuk pekerjaan serabutan seperti tukang bangunan, tukang ojek, atau pekerja pabrik. Dalam keputusasaan dan ketidakpastian, akhirnya gadis tersebut nekat menyamar sebagai laki-laki untuk bisa mendapatkan pekerjaan.
Meskipun awalnya sulit, tetapi hasilnya berhasil mendapatkan pekerjaan. Ia bekerja keras seolah-olah tidak merasakan lelah untuk mengumpulkan uang guna memberikan nafkah kepada adik. Namun, kebohongan ini tidak bisa terus dipertahankan. kebenaran terungkap yang sebenarnya adalah seorang perempuan.
Kejadian ini menimbulkan kontroversi dan kebingungan di kalangan masyarakat. Banyak yang menghujat dan mengutuk perbuatan gadis tersebut, tetapi ada juga yang memberikan pujian atas keberaniannya untuk berkorban demi keluarganya. Bahkan, ada yang menawarkan bantuan keuangan dan pekerjaan yang layak sebagai bentuk empati terhadap kisah tragis yang dialami gadis tersebut.
Kisah ini mengingatkan kita akan kondisi ekonomi dan kesenjangan gender yang masih ada di Indonesia. Banyak perempuan yang merasa terpinggirkan dan sulit untuk memperoleh pekerjaan yang layak, terlebih di daerah pedesaan. Kita juga patut mengapresiasi semangat dan keberanian gadis tersebut untuk menghadapi situasi sulit serta tekadnya untuk membantu keluarga hingga sang adik dapat tumbuh dengan baik.